Hormati Putusan Musda HIPMI Kalbar

Mirza: Mengalah Demi Tujuan Besar Organisasi

Musda HIPMI ke 14. Panitia melakukan Musda ke 14 Hipmi Kalbar yang berlokasi di Aula Takalar Convention Hall Mahkota Hotel.-Maulidi Murni/RK.

eQuator.co.idPONTIANAK-RK. Musyawarah Daerah (Musda) Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (KALBAR) Kalbar ke 14 tahun 2017 telah berakhir, pada Rabu (15/11), di Aula Takalar Convention Hall Mahkota Hotel Pontianak.

Kendati dalam prosesnya, Musda BPD HIPMI sempat berjalan alot lantaran diterpa aroma tak sedap—campuran antara kentalnya kepentingan kelompok dan intrik yang cenderung manipulatif, namun pada akhirnya, semua pihak dengan lapang dada menerima apapun bentuk keputusan yang sah dihasilkan oleh organisasi.

M Mirza Berliandi, salah satu bakal calon ketum (balontum) yang cukup berjiwa besar. Secara pribadi, kerelaan Mirza menerima hasil keputusan tersebut lantaran dirinya lebih mementingkan nilai persatuan serta tujuan organisasi yang lebih besar dalam menjawab tantangan globalisasi ditengah arena pasar terbuka saat ini—ketimbang sekedar mementingkan ego pribadi-pribadi yang sifatnya “sektoral” dan sesaat.

Kepada koran ini dia menyatakan, dalam konteks ini, dia hanya ingin memberikan pelajaran yang baik dalam beroorganisasi. Artinya ketika penguasaan materi mereka, SC banyak sekali kekeliruan, melanggar aturan. Tapi di satu sisi dirinya tetap legowo.

“Pembelajaran di organisasi itu seperti ini, bisa berjiwa besar,” ujarnya disela-sela menghadiri Musda HIPMI Kalbar ke 14.
Adapun ditolaknya pencalonan Mirza lantaran tidak lolos dalam verifikasi dengan berbagai alasan yang disampaikan panitia SC, dinilainya cukup sebagai dinamika. Meskipun dia mengaku mengetahui, bahwa SC berpihak kepada salah satu kandidat. Karena berdasarkan fakta yang ditemukannya menjelaskan, semua persyaratan yang diminta pada kesepakatan awal telah lengkap dan telah siap sedia dari awal.

Berangkat dari tekad dan semangat membawa HIPMI Kalbar lebih baik kedepa, Mirza merupakan kandidat pertama yang mendaftar dan mengembalikan berkas. Namun ketika pihak dari SC menurutnya melakukan kekeliruan dan melanggar aturan-aturan yang ada, sesungguhnya oknum-oknum tersebut telah memperlihatkan sekaligus memberikan pelajaran kepada para junior dan sahabat yang bernaung di BPC HIPMI se Kalimantan Barat bahwa inilah HIPMI.

“Inilah dinamika organisasi di HIPMI,” katanya.
Mirza mengatakan, ia datang bertanding untuk bersanding. Dan sampai saat ini dia yakin bahwa orang-orang yang berjiwa besar di HIPMI selalu mengedepankan kekeluargaan bukan perselisihan. Kendati untuk berjiwa besar menurutnya sangatlah mahal dan sulit didapatkan.
“Tapi kita disini, kita memberikan pembelajaran kepada teman-teman bahwa inilah beroorganisasi, inilah aturan. Teman-teman semua bisa melihat kok, ini organisasi HIPMI ini adalah organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, yang dimana anggotanya adalah pimpinan perusahaan, mereka punya pekerja, punya karyawan, mereka juga pimpinan perusahaan, mereka para direktur-direktur,” ujarnya.
Sehinga diharapkan, bagi para generasi muda di HIPMI dapat mempelajari nilai penting dari proses berorganisasi, dan kedepan dapat menjadikan pelajaran, bahwa pertaruhan sebenarnya berada diluar, bagaimana HIPMI bisa membawa kesejahteraan bagi semuanya.
“Hari ini saya membuka mata mereka bahwa inilah loh organisasi, bisa berjiwa besar, mengerti aturan, meskipun kita melihat ada berat sebelah dari SC kepada salah satu kandidat namun kita tetap menghargai keputusan itu,” jelasnya.

Namun demikian Mirza tidak memposisikan sebagai sosok yang kalah dan menyerah begitu saja. Sebelumnya, dirinya pun telah mengambil langkah-langkah untuk menentang ketidak-adilan yang dirasakannya, dengan tetap sesuai koridor aturan. Salah satunya menyurati SC namun tidak ada balasan. Kemudian sudah mengirim surat ke BPP HIPMI.

“Makanya tadi, dinamika itu saya lihatkan, surat yang diterima oleh BPP dan dicap oleh OKK. Bahkan pada tanggal 6 November tadi. Surat BPP keluar untuk memverifikasi ulang semuanya namun tidak dilaksanakan oleh SC. Makanya tadi kita lihat yang di tayangkan mereka di layar itu bahwa yang tanda tangan cuman ketua SC dan anggota, itu juga tidak lengkap. Sekretaris SC tidak menandatangani dan empat anggota lain tidak menandatangani,” paparnya.

Menurut Mirza, kemenangan esensinya adalah kemenangan bagi semua, dan kebenaran biarlah tetap menjadi kebenaran. Untuk itu, Mirza merasa perlu membeberkan fakta yang ia temukan. Ketika pimpinan sidang juga masih tetap ngotot dan berat sebelah. Dimana aspirasi para peserta yang tidak menyetujui adanya calon tunggal, bahkan setelah diulang sampai dua dan tiga kali, hasilnya seperti yang seolah telah “diagendakan”.

Termasuk juga, soal bagaimana Mirza yang tidak diundang oleh panitia SC, sehingga dia tidak mendapatkan informasi apapun terkait aturan main baru yang disusun kemudian. “Undangan pun tidak ada. Saya yang hadir hanya sebagai peninjau, dan itu dikeluarkan mandat dari BPC Kota. Karena saya merupakan Ketua Dewan Kehormatan BPC Kota Pontianak. Dan saat ini jabata saya sebagai Sekretaris Lembaga Hukum BPP HIPMI Pusat,” katanya.
Sementara itu, Boy R Sangadji, Ketua Kompartemen Kaderisasi BPP HIPMI berpendapat secara umum Musda HIPMI Kalbar ke 14 telah berjalan dengan beberapa proses tahapan demokratis. Dimana tahapan-tahapan bakal calon itu diproses melalui SC, kemudian ditingkat BPD lalu diteruskan ke BPP.
kemudian dari BPP juga telah melakukan verifikasi faktual terhadap bakal calon sesuai dengan AD/ART HIPMI. Lalu kemudian BPP pun memutuskan bahwa bakal calon yang dibawa SC dari BPD Hipmi Kalbar itu dianggap memenuhi syarat sesuai yang diatur oleh AD/ART. Dengan kata lain, tahapan atau proses yang disyaratkan dijalankan sesuai koridor.

Selesai dari hiruk pikuk yang ada, Boy berharap semoga ketua umum dan kepengurusan baru periode 2017-2020 mampu membangun kerjasama yang baik bagi kalangan pelaku usaha muda yang ada di Kalimantan Barat dalam rangka meningkatkan perekonomian lokal.
“Tentunya harapan besar kedepan ketua umum terpilih itu mudah-mudahan bisa membawa sesuatu yang bermanfaat bagi anggota-anggota yang bernaung di bawah bendera HIPMI,” ujarnya.
Boy menyebutkan, dinamika dalam sebuah organisasi merupakan hal yang wajar, sepanjang dinamika itu bermuara pada mekanisme khususnya yang diatur dalam AD/ART.

“Tadi memang ada beberapa bakal calon yang menyerahkan berkas, tetapi setelah di verifikasi oleh Steering Commite, dua bakal calon itu tidak menyertakan beberapa syarat yang diminta seperti yang diatur dalam pedoman organisasi,” terangnya.
Lanjut Boy, seandainya dua bakal calon tadi yang telah gugur mampu memberikan semua persyaratan yang sudah di atur dalam pedoman organisasi maka dirinya yakin dan percaya bahwa dinamika dalam pemilihan Ketua Umum BPD Hipmi Kalbar yang ke 14 ini, dinamikanya tidak akan lebih kencang seperti sekarang karena ada pertarungan ada kompetisi. Dia setuju, rasa legowo demi kepentingan yang lebih besar harus tertanam dalan jiwa anggota HIPMI Kalbar.

Terakhir, guna merajut keakraban dalam bingkai kekeluargaan, Boy menyarankan Ketua Umum BPD HIPMI Kalbar terpilih bisa merekrut teman-teman yang tidak lolos menjadi bakal calon tadi.
“Dalam Hipmi itu bertanding untuk bersanding. Jadi pertandingan sudah selesai, mari kita bersama-sama bersatu dalam rangka membangun Provinsi Kalimantan Barat yang lebih baik dalam konteks perekonomian yang lebih baik juga bagi anggota-anggota. Kemudian bersatu bersama-sama, Insya Allah semua tujuan bisa tercapai,” pungkasnya.

 

Laporan : Maulidi Murni

 

Editor : Fikri Akbar