eQuator – SINTANG-RK. Jumlah dokter di Kabupaten Sintang sudah mencukupi. Penyebarannya pun merata di setiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Bahkan ada Puskesmas yang memiliki lebih dari satu dokter.
“Dokter yang bertugas di seluruh Puskesmas terdiri atas 20 orang, sebagian berstatus PNS (Pegawai Negeri Sipil) rekrutmen Pemkab Sintang, sebagiannya lagi dokter PTT (Pegawai Tidak Tetap) Pusat dan Daerah,” kata Hary Sinto Linoh, Kepala Dinas Kesehatan Sintang ditemui di ruang kerjanya, Rabu (11/11).
Sinto menjelaskan, penempatan dokter di setiap Puskesmas ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan di Sintang dan memudahkan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat. “Tetapi, di Puskesmas belum ada dokter spesialis,” katanya.
Berbeda dengan di RSUD Ade Moch Djoen Sintang yang hampir semua dokternya spesialis. “Di RSUD hanya dokter spesialis THT (Telinga Hidung dan Tenggorokan) dan kelamin yang belum ada,” ungkap Sinto.
Kini, kata Sinto, beberapa dokter di Sintang sedang menempuh studi untuk menjadi dokter spesialis. “Mereka dokter umum yang direkrut Pemkab Sintang. Sepulang studi nanti, dipastikan mereka mengabdi di Sintang,” ujarnya.
Dokter umum yang disekolahkan lagi untuk menjadi dokter spesialis itu, jelas Sinto, bukan menggunakan APBD Sintang, tetapi beasiswa dari Pusat. “Kalau tidak salah beasiswa Kementerian Kesehatan,” kata Sinto.
Selain terus meningkatkan kuantitas dan kualitas dokter, tambah Sinto, Pemkab Sintang juga menyiapkan fasilitas Rawat Inap di Puskesmas. “Puskesmas juga beroperasional 24 jam, terutama di wilayah yang jaraknya jauh dari pusat kota,” ucapnya.
Bagi pasien yang sudah emergency, kata Sinto, harus dirujuk ke RSUD Ade Moch Djoen Sintang. “RSUD kita udah menjadi salah satu rumah sakit rujukan bagi wilayah Timur Kalbar, seperti dari Kabupaten Melawi, Sekadau dan Kapua Hulu,” tutupnya. (Adx)