eQuator.co.id – BAGI sejumlah orang, move on dari pilkada DKI Jakarta sepertinya lebih sulit jika dibandingkan dengan move on dari mantan pacar. Buktinya, hingga saat ini, masih banyak peristiwa yang berkaitan dengan para kontestan pilkada DKI yang didisinformasikan. Padahal, pilkadanya sudah usai beberapa bulan lalu.
Salah satu peristiwa yang sengaja didisinformasi ialah diskusi terbuka Persatuan Pelajar Indonesia Daerah Kanto (PPI-Kanto) dan Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang di Tokyo, Jumat (27/7). Diskusi itu dihadiri Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan dan Bambang Widjojanto (BW).
Tidak ada yang aneh sebenarnya dalam diskusi yang mengangkat persoalan kemiskinan dan pendidikan di Jakarta itu. Namun, karena yang hadir Anies dan Ketua Tim Pakarnya, Bambang Widjojanto, acara tersebut seperti mengusik kelompok yang selama ini mendukung pasangan lain.
Acara itu dipermasalahkan dari sisi audiens. Salah satu situs yang namanya mirip portal berita memuat informasi yang tidak objektif. Mereka menurunkan berita berjudul ”WNI Di Tokyo Jepang Kabur Tinggalkan Ruangan Begitu Tahu Anies Jadi Pembicara”.
Berita itu tanpa konfirmasi dari pihak-pihak yang disudutkan. Baik pembicara maupun panitianya. Informasi yang ditayangkan bersumber dari status Facebook seseorang.
Melalui fanspage Facebook-nya, KMII Jepang menyebut acara itu dihadiri sekitar 100 orang. Jumlah peserta sebanyak itu sepertinya bisa tergambar dari foto-foto dokumentasi yang dipublikasikan di fanspage KMII Jepang.
Ada foto yang menggambarkan deretan kursi pengunjung saat acara berlangsung. Memang ada kursi yang kosong, tapi itu hanya beberapa. Tidak seperti yang ditulis dalam berita bahwa ”kursi yang sebelumnya penuh, menjelang akhir hanya terisi anak SD-SMA.”
Antusiasme peserta juga terlihat ketika sesi foto bersama di akhir acara. Banyak orang yang foto bersama Anies dan Bambang. Mereka yang berfoto tidak tampak seperti pelajar SD-SMA. ”Foto yang kami tampilkan itu menunjukkan audiens sampai akhir acara,” kata Sekretaris Umum KMII Jepang Dedy Eka Priyanto saat dihubungi Jawa Pos.
Dedy menyayangkan adanya hoax dan disinformasi dalam acara tersebut. ”Sebenarnya, berita resminya sudah kami sampaikan lewat fanspage. Sayang, yang beredar viral di Indonesia kok yang cenderung memanfaatkan agenda ini untuk kepentingan tertentu,” imbuhnya.
Menurut Dedy, judul berita tersebut tidak rasional dan tendensius. Sebab, dalam undangan dan poster yang disebar sudah disebutkan diskusi itu menghadirkan Anies dan BW sebagai pembicara utama. Jadi, para peserta sebenarnya sudah tahu sejak awal siapa pembicara yang hadir.
Persoalan itu sempat menjadi bahan pembicaraan di fanspage KMII. Dalam diskusi tersebut, tidak banyak tergambar ketidaksenangan orang-orang terhadap kehadiran Anies. Misalnya saja, pemilik akun Alamsyah Said yang menulis, ”Saya jauh-jauh datang dari Tsukuba hanya untuk silaturahim ikutin diskusinya…menarik…”. Beberapa anggota fanspage KMII Jepang sendiri meminta izin share mengenai rangkuman acara diskusi bersama Anies-BW.
Netizen yang berkomentar negatif di fanspage KMII memang ada. Setidaknya ada dua orang. Salah satunya pemilik akun Yanto Suryanto. Dia menulis, ”Hahaha malu ah, pesertanya cuman segelintir, padahal orang indo yang tinggal di Tokyo beribu-ribu orang”.
Komentar akun Yanto Suryanto itu langsung ditanggapi oleh netizen lainnya. Di antaranya, pemilik akun Naswir Narun. ”Move on dong…jangan dengki lagi, pilkada udah selesai,” tulis Naswir. Ada juga komentar dari Sukri Driyantoro, ”Sampeyan lucu Mas Yanto… hahaha.. ra mutu…ups”. (Jawa Pos/JPG)
Fakta : Peserta undangan sejak awal tahu bahwa pembicaranya Anies Baswedan dan Bambang Widjojanto. Peserta tetap antusias sampai akhir acara, bahkan hingga sesi foto bersama.