eQuator.co.id – MASA pemberangkatan jamaah haji semakin dekat. Sesuai dengan rencana perjalanan haji (RPH) 2018 yang ditetapkan Kementerian Agama (Kemenag), jamaah mulai masuk asrama haji Senin pekan depan (16/7). Kemudian, mulai bertolak ke Madinah Selasa esoknya (17/7).
Saat seharusnya calon jamaah menenangkan diri dan bersiap menjelang keberangkatan, malah ada yang berulah dengan menyebar pesan berantai berisi nomor porsi haji. Di dalam nomor porsi tersebut tertera untuk keberangkatan tahun 2018 hingga 2030.
Misalnya, untuk tahun keberangkatan haji 2018, keterangan di pesan hoax itu menyebutkan bahwa yang berangkat hanya nomor porsi 1300422933 sampai 1300450075. Adanya daftar nomor porsi tersebut sontak membuat resah. Khususnya untuk calon jamaah yang sudah melunasi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH), tetapi nomor porsinya tidak ada di pesan tersebut.
Kasubdit Pendaftaran dan Pembatalan Haji Reguler Kemenag Noer Alya Fitra mengatakan, setiap menjelang pemberangkatan haji, sering beredar kabar-kabar hoax atau tidak jelas. Misalnya, kabar penambahan kuota dan percepatan pemberangkatan.
Pejabat yang akrab disapa Nafit itu meminta jamaah tidak gampang percaya dengan kabar-kabar tersebut. Apalagi, sumbernya bukan resmi dari Kemenag. Dia menegaskan, daftar nomor porsi yang berangkat haji tahun ini sudah dikeluarkan resmi oleh Kemenag. Kemudian, pelunasan BPIH juga selesai dijalankan. ’’Jangan ada kekhawatiran tidak berangkat hanya karena membaca pesan hoax itu,’’ jelasnya.
Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Mastuki menjelaskan bahwa kabar yang beredar itu hoax. Pesan tersebut hanya dimodifikasi tahunnya sehingga terlihat seperti baru dikeluarkan. Dia menegaskan, tahun lalu pesan yang persis seperti itu, yakni berisi nomor porsi dan perkiraan berangkat, juga pernah beredar. ’’Tahun lalu tertulis untuk keberangkatan 2017–2030,’’ ujarnya.
Mastuki juga menjelaskan terkait dengan layanan fasilitas pengecekan perkiraan keberangkatan di aplikasi Haji Pintar Kemenag yang saat ini tidak bisa digunakan. Saat ini aplikasi itu dalam proses under construction. ’’Proses ini untuk upgrade penyempurnaan dan tampilan baru,’’ kata dia.
Sebenarnya, jika penerima pesan jeli, daftar kuota itu jelas palsu. Sebab, jika dihitung berdasar rentang nomor porsi yang tertera, yang berangkat tiap tahun hanya berada di kisaran 27 ribu. Padahal, kuota haji Indonesia mencapai 221 ribu. (Jawa Pos/JPG)
Fakta: Pesan berantai tentang nomor porsi pemberangkatan jamaah haji yang beredar akhir-akhir ini adalah hoax. Selalu muncul tiap musim haji dengan modifikasi data tahun.