eQuator – Sintang-RK. Penyebaran penderita Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) atau disebut Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Sintang hampir di semua kecamatan.
“Jumlahnya tren meningkat setiap tahun. Sementara saat ini masih banyak yang tidak mengetahui atau mengerti apa itu HIV/AIDS,” kata Murjono, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sintang, ditemui di ruang kerjanya, Kamis (3/12).
Ketidaktahuan banyak kalangan ini, menurut Murjono, berimbas pada ODHA di Sintang yang sebagian besar ibu rumah tangga. “Makanya sampai saat ini, kita terus menggalakkan sosialisasi untuk memberikan pengetahuan tentang HIV/AIDS kepada masyarakat,” katanya.
Dengan mengetahui apa itu HIV/AIDS, tambah dia, diharapkan masyarakat dapat melindungi dirinya dari penyakit yang belum bisa disembuhkan ini. “Sampai saat ini obat HIV/AIDS belum ditemukan,” ingat Murjono.
Selain itu, lanjut Murjono, setelah mengetahui bagaimana penularan HIV/AIDS, masyarakat tidak lagi mendeskriminasikan apalagi mengucilkan ODHA. “ODHA itu harusnya diberikan motivasi untuk mempertahankan hidupnya,” ajaknya.
Seperti diketahui, HIV merupakan virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Kendati penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.
Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Sementara AIDS merupakan sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat HIV. Biasanya, penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik; seperti demam, berkeringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa lemah, serta penurunan berat badan.
Infeksi oportunistik tertentu yang diderita pasien AIDS, juga tergantung pada tingkat kekerapan terjadinya infeksi tersebut di wilayah geografis tempat hidup pasien.
Laporan: Achmad Munandar
Editor: Mordiadi