eQuator.co.id –Sambas. Tahun Baru Islam 1439 Hijriah merupakan momentum umat Islam untuk melakukan hijrah. Perubahan tersebut harus kearah positif dalam menyiapkan bekal menuju kematian. Terutama, meninggalkan segala yang dilarang Allah SWT.
“Ingat, janji Allah itu pasti. Jangan sampai kita terlena oleh fitnah dunia. Persiapkan bekal akhirat kita,” pesan Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc ketika meresmikan Masjid Nurul Iman Kecamatan Pemangkat, Kamis malam (21/9).
Semangat 1 Muharram 1439 Hijriah harus memotivasi pribadi Muslim untuk beribadah menjadi lebih baik. Tahun baru merupakan momentum umat Islam bersama-sama melakukan hijrah dengan hikmah. “Kita tinggalkan kemaksiatan. Jika berat lakukan secara perlahan-lahan,” kata Atbah.
Hijrah dimulai dari diri pribadi ditularkan ke lingkungan keluarga. Begitu pula dengan kerja sebagai aktivitas sehari-hari, menurut Bupati, harus diniatkan untuk mencari ridho dan berkah Allah SWT. Senantiasa berdakwah dan menanamkan kecintaan kepada Allah, Islam dan Rasul. “Jadikan apa yang kita miliki, kita dakwahkan untuk membela agama Allah SWT. Kenalkan Islam adalah rahmatan bagi semua. Lakukan dengan berdiskusi yang menyenangkan dan hindari berdebat,” ajak Bupati dalam rilis Bagian Humas, PDE dan Protokol Setda Sambas, Selasa (26/9).
Makna hijrah kata Bupati, harus terjadi perubahan. Lebih detil lagi, dia menjelaskan, yakni perubahan ke arah yang positif. “HIjrah adalah tinggalkan apa yang dilarang Allah SWT. Jika memang tidak bisa secara keseluruhan, lakukan dengan perlahan-lahan atau bertahap. Niatkan dengan yang baik-baik dan jaga niat tetap baik,” ungkapnya.
Seperti yang diajarkan dalam agama Islam, hari ini harus lebih baik dari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Untuk meninggalkan kebiasaan yang tidak menggambarkan perilaku pribadi Muslim seperti berjudi, minum minuman beralkohol, zina, fitnah, maupun penyakit hati lainnya. “Dari sekarang kita mulai untuk mencari rezeki halal dan baik. Harus dengan kesabaran dan yakin pertolongan Allah SWT dekat. Kita lihat cara Allah memberikan makan makhluknya, seperti hewan yang tidak berotak saja bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Yang perlu kita perkuat dalam iman dan Islam kita, bahwa semua itu kehendak Allah dan pertolongan Allah SWT,” ujarnya.
Reporter: Sairi
Redaktur: Yuni Kurniyanto