Hidupkan Kembali Seni yang Hampir Mati

Galeri Seni XII Bengkel Seni Fisipol (BSF) Untan

MODERN DANCE Penampilan salah satu peserta Lomba Modern Dance di Galeri Seni XII Bengkel Seni FISIP Universitas Tanjungpura (Untan), Sabtu (9/3). Rizka Nanda/Rakyat Kalbar

Bengkel Seni Fisipol (BSF) kembali menggelar agenda Galeri Seni XII. Kali ini mengangkat tema ‘Let’s Make Art Life’ yang berarti, mari menghidupkan seni. Event wajib tahunan salah satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) ternama di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tanjungpura (Untan) tersebut diselenggarakan di halaman kampus, Sabtu (9/3).

Rizka Nanda, Pontianak

eQuator.co.id – Riuh mengelilingi halaman Kampoes Biroe. Perlombaan modern dance dan band mengundang tepuk tangan penonton. Belum lagi, arsitektur perkampungan Bohemian Rhapsody dengan berbentuk tenda-tenda kerucut disertai hiasan dream catcher, menambah unik suasana pagelaran Galeri Seni XII.

Ketua Panitia Galeri Seni XII, Ghio Danyndra mengungkapkan, tema yang diangkatnya tahun ini melirik dari fakta mulai meredupnya nilai seni di Kota Pontianak. Dia juga menyayangkan minimnya minat masyarakat  terhadap kesenian, dan memplot sebagian besar masyarakat Pontianak saat ini yang hanya mengetahui seni dari sisi musik dan festival. “Seni bukan hanya bicara soal musik atau festival semata. Masih ada bentuk seni lain yang sebenarnya bernilai tinggi, namun dipandang sebelah mata. Contohnya penampilan parodi, teater, dan kontemporer,” ungkap Ghio saat ditemui disela-sela acara.

Dia melanjutkan, tujuan dari Galeri Seni tahun ini adalah untuk menghidupkan kembali nilai seni di Kota Pontianak. Ghio menilai, berkembangnya teknologi dan media sosial yang semakin maju, turut menjadi faktor seni semakin ditinggalkan oleh kebanyakan masyarakat, khususnya kaum milenial. “Sekarang orang lebih milih sibuk dengan gadget dibandingkan yang lain. Ini jadi salah satu alasan orang yang sebelumnya menyukai seni, sekarang malah sering main game di gadgetnya. Jadi kita bakal menghidupkan seni dari apa yang kita tampilkan di Galeri Seni XII,” tukasnya optimis.

Sementara itu, Ketua UKM BSF FISIP, Andika Juni Karsa mengatakan, Galeri Seni memang kerap menjadi ‘senjata’ andalan BSF untuk memberi wadah kepada penggiat seni di sekitar Pontianak setiap tahun. Melalui kegiatan ini, lanjut Andika, peserta yang hadir dapat merasakan sensasi nilai seni yang sebenarnya. Selain itu, galeri seni menurutnya, dapat dijadikan sebagai wadah untuk menyalurkan bakat dan minat masyarakat yang mencintai seni dapat berkembang lebih baik. “Galeri seni ini memang pasti selalu ada disetiap tahunnya. Tujuannya pun selalu sama, yaitu untuk mengekspose serta meningkatkan rasa cinta budaya dan seni, memberikan pemahaman terhadap tentang kebudayaan, dan yang terpenting untuk mempererat hubungan antar penggiat seni,” terangnya.

Dia berharap, melalui Galeri Seni dapat menjadikan BSF sebagai pusat masyarakat Pontianak untuk mengekspresikan minat dan bakat di bidang seni. Selain itu, dia juga mewanti-wanti kepada anggota BSF, agar lebih menjaga solidaritas antar lini. Dia berharap, setiap anggotanya dapat menjadi pelaku seni yang memiliki moralitas tinggi kedepan. “Yang paling utama, lewat Galeri Seni ini kita ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa seni memiliki eksistensi yang cukup tinggi dan berdampak besar bagi kehidupar bermasyarakat,” pungkasnya.

 

Editor: Yuni Kurniyanto