Hidup Seabad plus 20 Tahun, Rahasianya?

eQuator.co.id – Kolkata–RK. Swami Sivananda membagi resep panjang umurnya. Pendeta Hindu di India itu mengaku telah berusia 120 tahun. Dia mengungkapkan, ada tiga hal yang membuatnya panjang umur. Yaitu, makan makanan tanpa bumbu, tidak melakukan hubungan seks, dan yoga setiap hari. Sivananda kuat melakukan yoga selama beberapa jam setiap hari.

“Saya menjalani kehidupan yang sederhana dan disiplin. Saya makan sangat sederhana. Hanya makanan yang direbus tanpa minyak dan bumbu, nasi dan kacang rebus dengan beberapa cabai hijau,” ujarnya saat ditemui di Kolkata setelah melakukan yoga selama dua jam. Dia juga tidur di lantai beralas tikar dan berbantal lempengan kayu.

Pria bertinggi 158 sentimeter tersebut kini mengajukan klaim sebagai orang tertua di dunia pada Guinness World Records. Sebelumnya, orang tertua di dunia yang pernah hidup adalah Jiroemon Kimura dari Jepang. Dia meninggal pada Juni 2013 dalam usia 116 tahun 54 hari.

Berdasar paspornya, Sivananda lahir pada 8 Agustus 1896. Pemerintah India mengonfirmasi kebenaran tanggal itu. Sebab, tanggal lahir Sivananda sudah dicatat oleh pihak kuil saat dia awal menjadi pendeta. Di luar data tersebut, sangat sulit memverifikasi kebenaran usia Sivananda. Sebab, tidak ada dokumen lain yang membuktikannya.

Dulu keluarganya sangat miskin. Ayah dan ibunya meninggal saat dia berusia 6 tahun. Keluarganya yang lain menyerahkannya kepada guru spiritual sebelum dia berakhir menjadi pendeta di Varanasi. Dia menjadi perbincangan media di India saat Times of India memuat kisahnya. Media tersebut menyatakan bahwa Sivananda tampak lebih muda 50 tahun ketimbang usianya yang tercantum di paspor. Kala itu Sivananda hanya menjawab bahwa hal tersebut terjadi lantaran dia awet muda.

“Saya menghindari susu dan buah-buahan karena saya pikir itu adalah makanan yang fantastis. Saat kecil, saya kerap tidur berhari-hari dengan perut kosong,” ungkapnya. Sivananda tidak memiliki keluhan masalah kesehatan. Dia kerap bepergian sendiri dengan menggunakan kereta api. (Jawa Pos/JPG)