Helikopter dan Pesawat Kasa Ciptakan Hujan Buatan di KKU

LOKASI KARHUTLA: Danrem 121/Abw, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi, dan Bupati Kayong Utara Citra Duani beserta sejumlah Forkopimda saat melihat langsung dan ikut memadamkan api di hamparan lahan gambut di Dusun Sinar Palung, Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Sabtu (21/9). Istimewa for Rakyat Kalbar

eQuator.co.id – KAYONG UTARA-RK. Danrem 121/Abw, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kayong Utara, Sabtu (21/9). Kunjungannya kali ini untuk melihat kondisi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Danrem mengatakan, Kabupaten Kayong Utara dan Ketapang merupakan daerah terbanyak terdapat angka titik panas (hotspot).

Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil tinjauannya 90 persen lokasi terbanyak ada di Ketapang dan Kayong Utara. Lokasi tersebut tersebar diantaranya Pelang, Muara Pawan.

Sedangkan Kayong Utara tersebar dibeberapa temoat, satu diantaranya di Dusun Sinar Palung, Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Hilir.

Lokasi kebakarannya dominan di hamparan lahan gambut, yang sangat sulit dipadamkan. “Untuk lahan gambut ini memang sangat sulit untuk dipadamkan. Padahal dari seluruh rekan-rekan telah berjibaku berusaha memadamkan. Mulai dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni dan masyarakat lainnya tetapi kondisinya cukup sulit dipadamkan,” ungkap Danrem 121/Abw, Brigjen TNI Bambang Trisnohadi dalam kunjungan kerjanya meninjau lokasi Karhutla bersama Bupati Citra Duani di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Simpang Hilir.

Danrem menambahkan, berdasarkan instruksi dari Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad, akan menurunkan sejumlah personil TNI yang merupakan Satgas Karhutla gabungan dengan nama Satgas mandiri.

“Intinya untuk Satgas Karhutla gabungan ini, untuk membantu satgas yang ada. Jadi untuk hotspot yang ada akan kita upayakan untuk dipadamkan. Tetapi jangan ada lagi timbul hotspot-hotspot yang lain. Karena kita masih dalam puncak musim kemarau. Mugkin pertengahan Oktober Insya Allah kita baru masuk ke musim penghujan,” jelasnya.

Ia menambahkan, dalam hal ini juga akan diperbantukan satu helikopter, dan pesawat kasa yang akan melakukan penyiraman garam untuk membuat hujan buatan. “Untuk penambahan personil di titik-titik mana saja nanti, saya sudah perintahakan Dandim untuk melakukan pemetaan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, mengenai sarana dan prasarana dalam memadamkan api sangat terbatas. Dalam hal ini, tentunya akan dilakukan evaluasi guna mencegah terjadinya hal yang sama ditahun depan.

Mungkin, sambung dia akan dilakukan penambahan alat-alat pemadam kebaran dititik yang dinyatakan rawan terjadinya kebakaran. “Kalau dari kita TNI tidak ada alat-alat khusus untuk memadamkan api. Jadi kita mengandalkan bantuan alat dari pemda dan lain-lain,” sambung dia.

 

Reporter: Kamiriluddin

Redaktur: Andry Soe