eQuator.co.id – Jambi-RK. Isu tidak sedap kembali menerpa Lapas Kelas II B Kualatungkal Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi.
Jika sebelumnya lapas ini dihebohkan dengan adanya pengakuan keluarga napi yang kena pungutan liar (pungli), kini beredar foto dan video napi merayakan ulang tahun dengan bebasnya di ruang sipir. Dalam video tersebut, tampak seorang napi tengah merayakan hari ulang tahunnya.
Mengenakan baju batik warna merah, dia masuk ke ruang sipir menemui keluarganya yang telah menyiapkan banyak makanan dalam kotak dan juga terbungkus plastik. Ada seorang sipir yang menjaga dan tampak akrab dengan keluarga napi tersebut. Sesekali sipir tersebut memeluk anak kecil keluarga napi.
Dalam video terdengar suara perempuan menyanyikan lagu selamat ulang tahun versi Band Jamrud. Begitu masuk, napi tersebut meminta agar video tersebut dimatikan. Video dengan durasi satu menit 53 detik itu pun berakhir.
Jambi Independent (Jawa Pos Group) yang menemui keluarga napi tersebut, mendapat penjelasan kalau video itu memang dibuat di lapas. Di sana memang dapat pelayanan ekstra, yaitu bisa menggunakan fasilitas ruangan sipir. Tapi tentunya ada biaya.
Bahkan, keluarga napi tersebut juga menunjukkan sejumlah foto yang membuktikan bahwa saat di dalam lapas, napi bisa bebas berpakaian. Napi bisa menggunakan baju-baju bagus sesuka hati. Termasuk menggunakan handphone dan juga komputer petugas lapas.
Selain itu, belasan foto lain juga memperlihatkan fasilitas khusus untuk oknum napi. Seperti mengambil foto mesra bersama pasangannya di salah satu ruangan kerja lapas alias bilik asmara, dan ada juga foto yang menunjukkan seorang napi dengan bebas mengakses komputer milik pihak lapas.
Adanya foto dan video tersebut membuktikan pernyataan mantan napi yang sebelumnya pernah menceritakan kalau napi di lapas bisa mendapat fasilitas mewah. Asal, napi tersebut mau merogoh kocek dalam-dalam untuk oknum petugas lapas yang memiliki kewenangan. Terbukti, ada napi yang bisa dijenguk oleh banyak orang dan di ruangan yang bagus, karena ada meja kaca dan kursi busa.
Menanggapi hal ini, Kalapas Kelas IIB Kualatungkal, Wahyu Hidayat saat dijumpai awak media di kantornya, Kamis (23/2), membantah keras semua pemberitaan media massa yang menyorot persoalan dugaan pungli dan bilik asmara. Selain itu, Wahyu juga mengaku tidak mengetahui adanya foto dan video yang memperlihatkan keadaan napi yang mewah di Lapas yang ia pimpin tersebut.
“Itu tidak ada, loh silahkan kalian buktikan. Setahu saya tak pernah ada bilik asmara, itu gak ada aturannya. Segala pelayanan kepada masyarakat gak ada yang dipungut biaya. Kalau video gak tahu saya,” kata Wahyu Hidayat.
Saat ditunjukan bukti foto dan video kemewahan salah seorang napi yang mendapat fasilitas khusus tersebut, Wahyu pun memilih tak banyak bicara. Dia menganjurkan kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh pelayanan Lapas Kualatungkal untuk dapat membuat laporan langsung kepada pihaknya.
“Buat laporan ke kami, supaya nanti ada pertanggungjawaban. Kita akan tindak lanjuti. Yang bersangkutan harus mengadu kepada kami di sini, jangan ke media saja. Kalau ada videonya nanti akan kami lihat dulu,” sebutnya.
Wahyu berkali-kali menegaskan, pihaknya berjanji akan menindaklanjuti setiap laporan yang masuk ke Lapas Kelas IIB Kualatungkal. Bila nanti ditemukan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh bawahannya, Wahyu akan mengambil langkah tegas.
Pelanggaran disiplin pegawai atau pelanggaran apa, nanti tim yang akan memyelidiki hal itu. Tim ini nantinya bisa dari pihak Kanwil Jambi atau dari pihak lapas bila Kanwil Jambi mempercayakannya kepada pengelola Lapas.
“Saya dulu ada pernah mendapat laporan dari masyarakat bahwa KPLP saya melanggar hukum, saya tindak. Gak ada yang ditutup- tutupi, tapi harus jelas,” tutupnya. (jpnn)