Sekadau-RK. Banjir di Sekadau terus meluas. Sejak Januari hingga sekarang, tercatat lebih 8.822 warga terkena dampaknya. Sebanyak 137 jiwa dari 33 kepala keluarga (KK) pun terpaksa mengungsi akibat rumahnya terendam air.
Meski ratusan rumah warga sudah terendam, namun PT PLN Ranting Sekadau tetap menyalurkan listrik ke daerah-daerah banjir. “Makanya kepada masyarakat kita mengimbau untuk hati-hati dengan listrik, jangan sampai kena setrum,” ujar Wakil Bupati Sekadau, Aloysius, kepada Rakyat Kalbar, Jumat (4/3).
Menurut pria yang karib disapa Aloy itu, listrik sangat berbahaya kala banjir seperti ini, jika lengah, bisa menjadi mesin pembunuh paling ampuh. “Kalau banjir, kita mungkin bisa mengungsi ke daerah yang tidak tergenang banjir. Tapi kalau listrik, jika terkena, langsung lah dia,” tegasnya.
Aloy juga meminta para orangtua lebih ketat mengawasi anak-anaknya. Jangan dibiarkan main air sendiri. “Apalagi yang tidak bisa berenang,” ingat dia.
Peringatan itu beralasan. Di beberapa titik, air sudah sangat tinggi. Ada beberapa daerah yang airnya terpantau mencapai lebih dari 1,5 meter.
“Air di (dalam,red) rumah saya sudah setinggi lutut,” ujar Sarmi, salah seorang warga RT 22/RW 14, Penanjung, Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, dijumpai Rakyat Kalbar saat mengungsikan barang-barang berharga dari rumahnya, Jumat sore (4/3).
Mengenakan daster berwarna putih yang terlihat basah kuyup, Sarmi mendayung sebuah sampan kecil. Di atas sampan itu terlihat sejumlah barang, diantaranya kasur, tabung gas, dan lain-lain. “Saya ingin mengungsi ke rumah keluarga untuk sementara waktu,” tuturnya.
Ibu muda itu tinggal bersama suami dan ibundanya. Sang Ibu pun tengah dalam kondisi sakit. “Sudah saya ungsikan ke rumah keluarga,” terang Sarmi.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi, mengakui banjir semakin meluas. “Totalnya ada 8.822 jiwa yang terdampak banjir di Sekadau,” ungkap dia saat menyerahkan bantuan kepada korban banjir di Kantor Desa Mungguk, Kecamatan Sekadau Hilir, Jumat sore (4/3).
Total 8.822 jiwa yang terendam banjir itu berasal dari 2.348 KK yang mendiami 569 rumah. Jumlah ini menurun dibandingkan data sebelumnya yang mencapai 839 buah rumah terendam dengan 33 KK terpaksa mengungsi. Dari 7 kecamatan di Kabupaten Sekadau, banjir sudah menyebar hampir ke seluruh kecamatan. Yang paling parah Sekadau Hilir, Sekadau Hulu, Belitang, dan Belitang Hilir. Desa yang terendam mencapai sebelas.
Diakui Akhmad, banjir juga sempat merendam Nanga Taman dan Nanga Mahap. Namun banjir di daerah tersebut hanya bersifat temporer karena hujan. Karena itu, jumlah rumah maupun warga yang terendam banjir tersebut bisa saja sewaktu-waktu berubah. Terlebih di daerah yang banjirnya karena hujan.
“Sebab tak lama langsung surut. Seperti di Nanga Taman,” tutur Akhmad. Sedangkan di luar Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap, banjir relatif konstan, dikarenakan luapan Sungai Kapuas dan Sekadau.
Hanya saja, jumlah korban itu bisa jadi bukan angka riil sebab banyak kecamatan dan desa yang belum memberikan data pasti korban banjir di daerah mereka. “Itu hanya data sementara yang terkumpul di Posko BPBD,” ulas Akhmad.
Terkait pengungsi, lanjut dia, tidak ada yang ditampung di tenda pengungsian. “Lebih memilih mengungsi di rumah keluarga atau kerabat terdekat yang tidak terkena banjir. Walaupun begitu, kita sudah siapkan dapur umum dan tenda jika memang dibutuhkan,” terangnya.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, BPBD sudah membuat Posko siaga di Jalan Sekadau-Sanggau, KM 0. “Kita siaga 24 jam. Bagi masyarakat yang mendapat informasi soal banjir, bisa menghubungi kita di nomor (0564) 41666, (0564) 2042080 atau 081258912781,” tutup Akhmad.
Selain BPBD, petugas dari Tagana juga sudah menyiapkan diri menanggulangi bencana banjir. Tim kepolisian dari Polres Sekadau menurunkan perahu karet untuk keperluan evakuasi korban banjir jika dibutuhkan. Di Kecamatan Sekadau Hilir, dari 17 desa, banjir merendam 5 desa.
“Masing-masing Desa Mungguk, Tanjung, Sungai Ringin, Seberang Kapuas, dan Merapi,” ucap Hermanto, Camat Sekadau Hilir, kemarin.
Ia memperkirakan banjir bisa saja terus meluas mengingat sampai sekarang air Sungai Kapuas dan Sungai Sekadau yang membelah Kecamatan Sekadau Hilir terus meningkat debitnya. Selain itu, hujan juga terus turun.
“Karenanya kita meminta kepada para kepala desa melalui RT untuk mengingatkan warganya akan potensi banjir ini,” pinta Hermanto.
BANTUAN TERUS DISALURKAN
Pemkab Sekadau tak tinggal diam dalam menangani bencana banjir ini. Meski belum membangun penampungan khusus pengungsi, namun mereka sudah menyalurkan bantuan kepada para korban banjir.
Wakil Bupati Aloysius kembali terjun langsung menyalurkan bantuan itu, kemarin. Bantuan yang diberikan berupa mie instan, kecap, gula, minyak goreng, dan beras. “Bantuan ini untuk para korban banjir di lima desa di Kecamatan Sekadau Hilir,” ucapnya di sela memberikan bantuan tersebut secara simbolis kepada perwakilan pihak desa di kantor Desa Mungguk.
Pemerintah, tegas Aloy, tetap akan berupaya memberikan bantuan kepada para korban banjir. Karenanya, ia berharap agar proses pendataan dari desa melalui RT segera dilakukan.
“Sampaikan kepada Pemkab langsung atau BPBD agar bisa segera kita tindaklanjuti,” imbuhnya.
Bantuan yang disalurkan kali ini berasal dari BPBD Sekadau. Sebelumnya, sejumlah korban banjir, khususnya di Desa Tanjung dan Seberang Kapuas, sudah dibantu Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sosnakertran) Kabupaten Sekadau.
“Jangan dilihat besar kecilnya. Tapi kita harapkan bantuan ini bisa meringankan beban warga yang terkena banjir,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sekadau, Akhmad Suryadi.
Imbuh dia, “Untuk daerah lain, juga akan kita bantu. Cuma masih kita data dulu”.
Laporan: Abdu Syukri
Editor: Mohamad iQbaL
Data Korban Banjir
Kecamatan | Desa Terendam | Rumah | KK | Jiwa | KK Mengungsi |
Sekadau Hilir | 5 Desa (Mungguk, Sungai Ringin, Seberang Kapuas, Tanjung, Merapi) | 279 | 1.392 | 5.135 | 7 |
Sekadau Hulu | 2 Desa (Perongkan, Sungai Sambang) | 118 | 134 | 656 | 26 |
Belitang Hilir | 1 Desa (Empajak) | 82 | 82 | 408 | – |
Belitang | 3 Desa (Nanga Ansar, Belitang I, Belitang II) | 90 | 740 | 2.623 |
Personil dan Peralatan BPBD Sekadau:
- Personil BPBD 36 orang
- Perahu lipat bermesin 1 unit
- Perahu karet bermesin 1 unit
- Mobil truck serbaguna 1 unit
- Mobil rescue pick up 1 unit
- Mobil rescue full cabin 1 unit
- Baju pelampung 20 buah
- HT komunikasi 16 unit
- Tenda pengungsi 2 unit
- Tenda peleton 3 unit
- Tenda keluarga 7 unit
- Tenda regu 5 unit
Sumber : BPBD Kab. Sekadau