eQuator.co.id – Pontianak-RK. Untuk memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia dan mengajak warga untuk berhenti merokok, sejumlah organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan menggelar Gerakan Anti Tembakau di halaman Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak.
“Sebenarnya diperingati pada 31 Mei. Tetapi karena hari ini (kemarin, red) bertepatan dengan kegiatan mingguan seperti Car Free Day, kami majukan saja supaya banyak masyarakat mengetahui,” kata Mikael Kurniawan, Ketua Panitia Pelaksana Gerakan Anti Tembakau dijumpai Rakyat Kalbar di halaman Dinkes Kota Pontianak, Minggu (29/5) pagi.
Gerakan Anti Tembakau tersebut melibatkan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Kalbar, Forum Anak Kota Pontianak, Pergerakan Anggota Muda IAKMI, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah.
Menurut Mikael, publik harus mengetahui bahwa sebagian besar bahan tembakau dibuat untuk rokok. Oleh karena itu, pihaknya perlu memberikan doktrin mengenai bahaya tembakau. “Makanya gerakan namanya Gerakan Anti Tembakau, bukan Gerakan Anti Rokok,” jelasnya.
Gerakan Anti Tembakau, tambah Mikael, merupakan gerakan anak muda ingin terbebas dari bahaya rokok. “Tujuannya, supaya menahan anak muda dari sekarang untuk tidak jadi perokok, selain itu sebagai Duta Anti Rokok,” serunya.
Ia menegaskan, banyak dampak negatif yang dihasilkan tembakau. “Contohnya, lihat saja pada pesan di bungkus rokok. Di situ sudah tertera jelas bahwa rokok bisa membunuh,” ujar Mikael.
Di tempat yang sama, Ketua IAKMI, Eny Setyowati mengatakan, Gerakan Anti Tembakau perlu dikolaborasikan dengan wisata budaya. Supaya mudah masuk ke pergaulan kawula muda. “Rokok sangat akrab dengan anak muda. Maka diperlukan kegiatan yang dikemas melalui pendekatan budaya. Seperti musik dan seni,” gugahnya.
Saat ini, pihaknya telah mendekati anak-anak SMA sederajat, guna memberikan pengetahuan positif, seperti penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). “Kami mendekati perokok pemula supaya bisa diedukasi sejak dini,” jelas Eny.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, dr Sidiq Handanu menyampaikan, sepanjang ini pihaknya sudah berupaya meminimalisir konsumsi rokok. Strategi yang diterapkan, di antaranya promosi kesehatan dan pemberitahuan tentang kawasan tanpa rokok.
“Konsumsi rokok kian hari kian meningkat. Rokok di kalangan muda sangat signifikan. Sehingga semua pihak, terutama pemerintah perlu upaya-upaya pengendalian yang lebih serius,” tutup Sidiq.
Laporan: Deska Irnansyafara
Editor: Mordiadi