eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Kalbar mengajak mahasiswa khususnya di Fakultas Pertanian Untan untuk bersama memajukan pertanian di provinsi ini. Ini dilakukan sebagai motivasi dan semangat dalam Hari Tani Nasional 2019.
“Tentu anak muda sebagai generasi penerus harus lebih bersemangat agar dapat memajukan pertanian di provinsi kita ini. Terlebih mereka dari Fakultas Pertanian,” kata Kadistan TPH Kalbar, Heronimus Hero saat menjadi pemateri dalam seminar yang digelar di BEM Fakultas Pertanian Untan, kemarin.
Mahasiswa pertanian ke depannya menjadi generasi yang bisa diandalkan dalam merespon isu-isu yang berkaitan bidang ini dapat dilakukan secara atau lebih ilmiah.
“Sebab ini dapat dilihat dari pertanyaan mahasiswa, disimpulkan bahwa mahasiswa jangan percaya dengan kata-katanya, artinya semua harus berdasarkan data yang diperoleh dan data ini pun harus bersumber yang benar, artinya tidak sembarangan,” paparnya.
Seperti Nilai Tukar Petani (NTP), Dikatakan Hero, untuk memperoleh data ini, tidak semata-mata diperoleh atau dilihat dari sisi pertanian saja. Akan tetapi banyak faktor, seperti halnya dari sisi inflasi yang juga termasuk dalam data ini.
“Sekarang melihat nilai tukar petani tentu berbagai aspek bukan hanya dari sisi Dinas Pertanian saja namun melibatkan instansi lain seperti berkaitan perdagangan, lalu soal mekanisme pasar itu di luar tugas utama. Kita fokus ke produksi dan memberikan rekomendasi dan prospek tanaman yang bisa dikembangkan petani. Tidak ada paksaan dari kami, petani lah yang menentukannya,” ungkapnya
Terkait regenerasi pengusaha tani di Indonesia termasuk di Kalbar, Hero menilai, tentu menjadi perhatian. Mahasiswa pertanian tentu menjadi harapan karena mereka dibekali ilmu dan wawasan. Sehingga ke depan bekal mereka untuk turun langsung ke lapangan setelah menempuh perguruan tinggi.
“Berdasarkan data peminat di Fakultas Pertanian di Indonesia termasuk di Kalbar semakin bertambah atau ramai. Hal ini menujukkan bahwa bidang pertanian juga digemari, dan bisa menjadi peluang jaminan di masa depan,” tuturnya.
Untuk itu, pihaknya juga terus mendorong agara dapat terus lahir petani milenial. Hal itu karena masa depan tergantung anak muda dan prosek selalu ada dan menjanjikan ke depan adalah pertanian.
“Sebab selama orang butuh maka pertanian tentu masih dibutuhkan. Peran pertanian sendiri sangat strategis, terlebih saat ini di kalangan mahasiswa selalu kita ajak untuk berkontribusi di sektor pertanian, kita lakukan pendampingan agar mereka lebih produktif dan kita terbuka bagi siapa saja,” tandasnya. (ova)