Hari Ini, Suksesor Obama Ditentukan

Foto : Clinton dan Trump

eQuator.co.id – Setelah kampanye yang penuh kontroversi dan melelahkan, hari pemungutan suara akhirnya tiba. Pagi hari ini waktu setempat atau nanti malam WIB, masyarakat Negeri Paman Sam menentukan masa depan bangsa mereka. Salah satunya adalah memilih pengganti Presiden Barack Obama untuk empat tahun ke depan. Hingga kemarin (7/11), Hillary Clinton masih unggul meski dengan selisih tipis.

Total ada 50 negara bagian yang ada di Amerika Serikat (AS) plus Washington D.C. yang memberikan suara. Sebagian melakukan pemungutan suara sejak beberapa hari lalu. Namun, hari ini, proses tersebut berakhir. Tepat pukul 19.00 waktu setempat, warga Negara Bagian Georgia, South Carolina, Vermont, Indiana, dan Kentucky sudah tidak bisa memberikan suaranya karena tempat pemungutan suara (TPS) ditutup.

Alaska menjadi negara bagian yang paling akhir menutup TPS sekitar pukul 01.00 waktu setempat. ’’Kejutan pertama sangat mungkin muncul dari Georgia. Yakni, jika Donald Trump kalah di negara bagian yang selalu berpihak kepada Partai Republik tersebut,’’ terang Agence France-Presse. Tapi, bisa jadi kejutan justru datang dari Virginia jika kali ini bukan capres Partai Demokrat yang menang di sana.

Jika Georgia dan Virginia tidak memberikan hasil yang mengejutkan, perhatian layak dialihkan ke Negara Bagian Ohio dan Negara Bagian North Carolina. Satu setengah jam setelah tutupnya TPS di lima negara bagian East Coast itu, hasil pemungutan suara di dua swing states tersebut sudah bisa diketahui.

Ohio yang punya 18 electoral votes biasanya cenderung berpihak kepada Demokrat. Sedangkan North Carolina yang memiliki 15 electoral votes lebih sering berpihak kepada Republik. Tapi, sebagai swing states, sangat mungkin suara di dua negara bagian tersebut berubah total tahun ini.

Sekitar 90 menit selanjutnya, ada 30 negara bagian yang hasil pemungutan suaranya sudah bisa diketahui. Peta merah dan biru pun bakal bisa ditentukan saat itu. Bersamaan dengan itu, stasiun-stasiun televisi AS sudah akan menayangkan hasil penghitungan sementara. ’’Media akan bisa menentukan pemenang pemilihan presiden di masing-masing negara bagian berdasar hasil awal,’’ terang Agence France-Presse.

Media tidak perlu menunggu hasil penghitungan suara di California yang merupakan negara bagian terpadat di AS untuk menentukan pengganti Obama. Sebab, meski memiliki 55 electoral votes, California hampir bisa dipastikan akan menjadi milik Demokrat. Lagi pula, TPS di sana tutup sekitar pukul 23.00 waktu setempat saat sebagian besar negara bagian sudah mengumumkan hasil voting mereka.

’’Negara bagian yang perlu mendapat perhatian adalah Florida,’’ tulis Agence France-Presse. Meski jumlah electoral votes di sana hanya 29, negara bagian paling majemuk itu memegang peran penting. Sejumlah pakar politik mengatakan bahwa hasil pemungutan suara di Florida mencerminkan hasil pilpres nasional. Sebab, keberagaman suku bangsa dan keberpihakan politik di sana merupakan versi mini kemajemukan AS.

Pada 2012 lalu, Obama menang tipis di Florida. Tapi, 12 tahun sebelumnya, Florida menjadi milik Republik. Tepatnya, saat hasil pemungutan suara di negara bagian itu berpihak kepada George W. Bush. Pada 2000 lalu, Bush menang tipis atas pesaingnya, Albert Arnold Gore alias Al Gore, setelah melewati penghitungan suara ulang di Florida.

Selain Florida, Negara Bagian New Hampshire dan Negara Bagian Pennsylvania bakal menyita perhatian. Dua wilayah itu biasanya berpihak kepada Demokrat. Tapi, tim sukses Trump berjuang keras untuk mencuri suara Demokrat di sana. Republik juga menerapkan hal yang sama di tiga negara bagian biru lainnya. Yakni, Colorado, Michigan, dan Wisconsin.

Siapa Menang?

Tanpa harus menunggu penghitungan suara di seluruh 50 negara bagian dan 1 District of Columbia (Washington D.C.), ada lima negara bagian yang bisa digunakan untuk memprediksi pemenang pilpres kali ini. Yakni, Florida, North Carolina, Ohio, Pennsylvania, dan Virginia.

Jika Trump menang di tiga negara bagian: Clinton harus khawatir. Sebab, setiap suara di negara bagian lain akan menjadi sangat berarti.  Jika Trump menang di empat negara bagian: Peluang Clinton untuk menang sudah nyaris habis. Jika Trump menang di lima negara bagian: AS punya presiden kontroversial, yakni Trump.

Sebaliknya jika Clinton menang di tiga negara bagian: Trump layak panik. Peluang menangnya tipis sekali. Jika Clinton menang di empat negara bagian: Trump harus mengubur impiannya sebagai pengganti Obama.

Kenapa? Dari sisi jumlah electoral votes, lima negara bagian itu punya nilai yang cukup signifikan. Dan, selama tiga dekade terakhir, persebaran suara di lima negara bagian tersebut selalu merata. Dukungan untuk Republik dan Demokrat di sana hampir sama besar. Lima negara bagian itu masuk dalam zona waktu timur di AS. Maka, hasil penghitungan suaranya bisa diketahui lebih cepat. (Jawa Pos/JPG)