eQuator.co.id – Kubu Raya-RK. Anomali Harga Eceran Tertinggi (HET) tabung gas elpiji 3 Kg di Kubu Raya meroket tajam. Bahkan, harga tabung gas melon di empat kecamatan di wilayah pesisir Kubu Raya dibanderol antara Rp20.000, Rp25.000 hingga menembus Rp40.000 per tabung. Tak pelak, angka tersebut meresahkan masyarakat serta melanggar SK Gubernur Nomor 635. Dengan harga jual Rp16.500 per tabung.
Kepala Desa (Kades) Sumber Agung, Kecamatan Batu Ampar, Arifin Nor mengungkapkan, tabung gas elpiji 3 Kg di wilayahnya dibanderol Rp40.000 per tabung. “Di desa kami harga tabung gas elpiji 3 Kg Rp40.000. Itu pun kalau ada, terkadang susah didapatnya,” ungkap Arifin Nor, Senin (25/12).
Arifin menuturkan bahwa harga tabung gas melon Rp40.000 terjadi di tiga desa di Kecamatan Batu Ampar. Yakni, Desa Sumber Agung, Desa Muara 3 dan Desa Sungai Krawang.
“Kami mohon pemerintah memperhatikan nasib masyarakat yang tinggal di daerah pesisir. Bagaimana caranya supaya pendistribusian elpiji di Desa Sumber Agung dan sekitarnya bisa dengan harga normal,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKMPP) Kubu Raya, Norasari memastikan DKMPP Kubu Raya akan tetap memonitor HET tabung gas elpiji 3 Kg agar sesuai dengan SK Gubernur Nomor 635.
“Seperti tabung gas 3 Kg harus sesuai SK Gubernur Nomor 635. Harus dijual dengan harga Rp16.500 per tabung,” ujar Norasari, Senin (25/12).
Sementara itu, untuk empat kecamatan di daerah pesisir Kubu Raya. Meliputi, Kecamatan Kubu, Kecamatan Batu Ampar, Kecamatan Teluk Pakedai dan Kecamatan Terentang, Norasari tak menampik bahwa terjadi kenaikan harga tabung gas melon. Bahkan, ironisnya, dirinya mengklaim bahwa kenaikan tersebut masih dalam tahap wajar. “Karena memang ada ongkos angkut yang harus disesuaikan,” tutur Norasari.
Namun ke depan khusus untuk tabung gas 3 Kg, Norasari menambahkan, Pemerintah Kubu Raya akan membuat regulasi yang mengatur soal ongkos angkut berikut dengan kapal pengangkutnya. “Ini akan kita atur pembentukan sub penyalur gas dan SK Bupati terkait ongkos dan kapal angkutnya akan kita buat. Supaya tidak ada lagi spekulan kenaikan harga dengan dalih ongkos angkut,” ulasnya.
Sementara itu, Sales Eksekutif LPG Wilayah Pontianak-Kubu Raya, Sandy memastikan ketersediaan stok LPG hingga tahun baru aman.
“Khusus Kubu Raya, Pertamina telah menambah kuota sebesar 10 persen dari jumlah kebutuhan masyarakat. Kebutuhan Kubu Raya per bulan rata-rata mencapai 15200. Dari angka itulah kita tambah lagi 10 persen. Dengan penambahan ini kebutuhan LPG masyarakat hingga Tahun Baru nanti tercukupi,” ujar Sandy, Senin (25/12).
Dalam kesempatan itu, Sandy memastikan pendistribusian stok elpiji 3 Kg akan disalurkan merata hingga ke pelosok daerah Kubu Raya. Sistem penyalurannya sebagian melalui operasi pasar maupun disalurkan secara langsung lewat agen-agen yang ada.
Disinggung ihwal kelangkaan tabung gas melon yang terjadi baru-baru ini, Sandy menuturkan bahwa hal tersebut ditengarai akibat penyaluran yang tidak tepat sasaran.
Reporter: Syamsul Arifin
Redaktur: Andry Soe