Harga Stabil, Daya Beli Turun

Pemkab Cek Pasar Jelang Iduladha

CEK HARGA. Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc didampingi Sekda Sambas Drs Uray Tajudin, Kepala Diskumindag Ir Musanif MT dan Kepala Satpol-PP Rustina melakukan pengecekan harga bahan pokok di sejumlah pasar di Kabupaten Sambas, Senin (20/8). Yuyun Humas dan Protokol Setda Sambas for Rakyat Kalbar.

eQuator.co.id – Sambas-RK. Menjelang hari raya Iduladha 1439 Hijriah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sambas melakukan pengecekan harga bahan pokok di sejumlah pasar. Hasilnya, meski stok cukup dan harga komoditi stabil, ternyata daya beli masyarakat justru mengalami penurunan.

“Alhamdulillah, hari ini (kemarin, red) kami meninjau pasar untuk mencegah kenaikan harga dan memastikan ketersediaan barang menyambut Iduladha. Hasilnya, tidak ada kenaikan harga barang khususnya sembako, semua normal,” ungkap Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc, Senin (20/8).

Didampingi Sekda Sambas Drs Uray Tajudin, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Ir Musanif MT dan Kepala Satpol-PP Rustina, Bupati menegaskan, ketersediaan atau stok bahan pokok tidak mengalami kendala. Begitu juga dengan daging ayam, sapi dan ikan tersedia di semua pasar. “Semua barang tidak mengalami kenaikan harga. Daging ayam, sapi dan ikan juga masih normal,” tuturnya.

Sementara ketersediaan stok gas subsidi, Bupati mengungkapkan, masih normal dan harganya stabil. “Alhamdulillah, stok elpiji subsidi normal dan harganya stabil berkisar Rp18.000 per tabung. Jadi dalam menghadapi Iduladha masih aman,” ujarnya.

Bupati mengimbau, pedagang jangan main-main atau mencari kesempatan keuntungan yang dapat menyebabkan penderita orang lain. “Jangan sampai memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, tapi menyebabkan penderitaan bagi orang lain,” ingatnya.

Informasi penjualan yang diterima, ungkap Bupati, terjadi penurunan daya beli masyarakat. Melemahnya perekonomian masyarakat disebabkan harga karet yang rendah. “Saya sudah tanya ke pengusaha yang bergelut dalam bidang tersebut. Harga karet dunia sekarang mencapai Rp17.000. Namun di masyarakat kita, ternyata harganya dibawah Rp10.000. Ternyata alasannya adalah rendahnya kualitas karet kita,” jelasnya.

Selain harga karet, sektor pertanian dan perkebunan lain juga mengalami penurunan harga. “Pemkab akan segera melakukan evaluasi terkait hal ini, bagaimana pun kita mesti bisa mendongkrak pendapatan masyarakat, sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat,” tegasnya.

 

Reporter: Sairi

Editor: Yuni Kurniyanto‎