eQuator.co.id – Sanggau-RK. Harga daging ayam potong kembali naik. Kali ini cukup fantastis, dari Rp42 ribu perkilo menjadi Rp50 ribu perkilo. Kenaikan yang terlalu jauh ini membuat konsumen, khususnya ibu-ibu rumah tangga mengeluh.
“Luar biasa, kemarin masih Rp 42 ribu, sekarang sudah Rp50 ribu,” keluh Sri, ibu rumah tangga ditemui di pasar Senggol Kelurahan Ilir Kota, Senin (31/7).
Tingginya harga membuat konsumen enggan berbelanja. “Saya awalnya mau beli sekilo, tapi tadi dengar harganya tinggi, cuma mampu beli setengah kilo,” akunya.
Deny, pedagang ayam potong di pasar Senggol mengaku kenaikan harga ayam potong disebabkan stok dari agen yang biasa menjadi langganannnya mengalami kekurangan. Akibatnya, sepekan terakhir Deny mengaku sempat tidak jualan. “Ayam ndak ada, bagaimana mau jualan,” katanya.
Ia mengaku terpaksa menjual ayam potong dengan harga tinggi mengingat harga beli di agen lokal juga tinggi. “Sekarang ini saya terpaksa beli ayam lokal. Harganya cukup tinggi. Kami jual juga disesuaikan,” ujar Deny.
Akibat tingginya harga, Deny mengaku omzetnya menurun. “Pembeli saya berkurang, mungkin karena harganya tinggi. Tapi mau tidak mau harus jual,” akunya.
Menanggapi itu, Ketua Komisi B. Jana meminta Disperindagkop bertindakan cepat untuk mencegah semakin tingginya harga ayam potong. “Jangan dibiarkan. Dinas terkait harus cepat melakukan action di lapangan, misalnya bekerjasama dengan perusahaan lain yang harganya tidak terlalu mahal dan terjangkau pedagang pengecer dan konsumen,” katanya.
Dalam waktu dekat Komisi B DPRD Sanggau juga akan mengundang Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Sanggau untuk mempertanyakan sejauhmana penanganan yang dilakukan.
Kepala Dinas Perindagkop Sanggau, Husni Samsul mengaku akan menugaskan staf untuk melakukan pengecekan dan memonitor langsung ke pasar. “Apa sesungguhnya pokok masalah, termasuk alasan yang disampaikan pedagang tadi agar dapat menentukan langkah lebih lanjut,” kata Husni. (KiA)