eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. DPP Real Estate Indonesia (REI) bersama PT Bank Tabungan Negara (BTN) menggelar ‘Pelatihan Menjadi Developer yang Tangguh, Pembangunan Perumahan Layak Huni’ di Hotel Golden Tulip Pontianak, 4 – 5 Agustus 2018. Pelatihan tersebut menghadirkan beberapa ahli pengembang.
Antusias sangat tampak terlihat dari wajah-wajah peserta yang mengikuti pelatihan bagi pengembang di bawah naungan REI Kalbar ini. Sebab pelatihan tersebut lebih membuka wawasan bagi pengembang dalam menjalankan bisnis propertinya.
“Hari ini ada 110 peserta yang terdiri dari anggota REI se Kalbar mengikuti kegiatan pelatihan. Kita berharap pengetahuan pengembang utamanya bagi mereka yang baru terjun di bisnis ini lebih bagus lagi,” ujar Koordinator kegiatan, Iwan Santoso saat dijumpai, Rabu (5/9).
Dalam pelatihan kali ini juga disematkan pula diskusi. Dengan menghadirkan beberapa pemateri handal di bidangnya. Sehingga diharapkan dapat menjadi solusi bagi pengembang untuk saling berinteraksi.
“Di sini juga ada diskusi sekaligus tanya jawab terkait perkembangan properti termasuk persoalan-persoalan yang dihadapi,” jelasnya.
“Misalnya terkait aturan Kemenpera yang baru, kemudian tentang Kontruksi standar rumah layak huni, seperti tema yang diangkat dalam kegiatan ini, sehingga pengembang bisa lebih paham,” timpal Iwan.
Saat diskusi, secara garis besar kendala yang kerap dihadapi pengembang tentang perizinan lokasi. Sebab di setiap lokasi di daerah beda-beda. Developer membutuhkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dalam waktu yang cepat sebagai sebagai upaya untuk kelangsungan projek itu sendiri.
“Dengan pemateri yang ahli dibidangnya ini, diharapkan keluhan serta kendala yang dihadapi selama di lapangan bisa terjawab,” lugas Iwan.
Ketua REI Kalbar, M Isnaini mengatakan, pelatihan ini memiliki tujuan memberikan wawasan dan ilmu anggotanya. Agar lebih profesional dalam menjalankan usahanya.
“Dengan menghadirkan beberapa pemateri yang ahli di bidangnya masing-masing utamanya bidang pengembang yang sukses, dapat mentransfer ilmunya ke peserta yang hadir,” tuturnya.
Tentu manfaat yang diperoleh peserta bisa memahami teori, proses dari bisnis properti. Harapannya masing-masing peserta bisa mempraktekkan saat akan membangun perumahan.
Terkait kendala, dalam berbisnis tentu selalu ada. Dengan pelatihan tersebut diharapkan pengembang dapat mengentaskan persoalannya masing-masing.
“Kendala dalam bisnis tentu selalu ada, pasang surut, untuk itu pelatihan ini kita berikan, dengan harapan dapat menjadi pengusaha yang serta memiliki profesionalitas dalam usahanya,” tutupnya. (nov)