eQuator – Jakarta-RK. Kementerian Perhubungan dan Perindustrian mengajak Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI) untuk berperan aktif dalam perbaikan Sumber Daya Manusia hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) untuk membangun industri transportasi di Indonesia.
Ajakan tersebut disampaikan Menteri Perindustrian, Saleh Husen dalam sambutan tertulis pada pembukaan Munas VI Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI) di Hotel Sahid Jakarta, 3-4 Desember 2015 di Jakarta. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Menurut Saleh, saat ini Indonesia akan memasuki pasar bebas MEA, yang akan berlaku awal 2016. Banjirnya tenaga asing harus diimbangi dengan pembenahan SDM pekerja transport. “Kita harus meningkatkan kompetensi agar dapat bersaing dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tegas Saleh Husen.
Karena itu, pemerintah mendorong FSPTSI meningkatkan kompetensi SDM transport. Selain itu, FSPTSI juga diharapkan membantu pemerintah dalam memajukan industri transportasi di Indonesia, khususnya di bidang pelayanan dan keselamatan.
Ajakan pemerintah disikapi secara positif FSPTSI. Ketua Umum Jusuf Rizal mengaku akan segera melakukan konsolidasi untuk melakukan hal tersebut. Selain tugas pokok untuk membina, melindungi dan mensejahterakan pekerja, FSPTSI juga akan aktif dalam memberikan kontribusi dan pemikiran kritis bagi pengembangan industri transportasi.
“Sesuai dengan pertumbuhan pembangunan, sektor transportasi ke depan akan menjadi sektor yang strategis dan vital. Untuk itulah FSPTSI akan bekerja sama dengan seluruh stakeholder untuk berperan aktif,” ujarnya.
Pada Musyawarah Nasional VI ini, HM Jusuf Rizal (JR) secara aklamasi terpilih menjadi Ketua Umum periode 2015-2020 menggantikan Karmen Siregar. Munas juga menyepakati penyempurnaan nama dan logo dari sebelumnya h Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (FSPTI) berubah menjadi Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI). (jpnn)