eQuator – Singkawang-RK. Kunci kemajuan bangsa ini terletak pada kualitas manusianya. Sehingga mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi amanah yang harus ditunaikan. Gurulah yang menjadi garda terdepan untuk menunaikannya.
“Tiap tutur, langkah dan karya Ibu dan Bapak Guru adalah ikhtiar untuk mencerdaskan bangsa,” kata Drs H Awang Ishak MSi, Walikota Singkawang saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-70, di halaman Kantor Walikota Singkawang, Jumat (27/11).
Awang yang membacakan sambutan Menteri Pendidikan Dasar, Menengah dan Kebudayaan RI Anies Baswedan tersebut mengungkapkan, Republik Indonesia ini dirintis kaum terdidik. “Mereka adalah generasi baru di zamannya, yang merasakan pengajaran, pendidikan dan pencerahan,” katanya.
Salah seorang di antaranya, tambah dia, Ki Hadjar Dewantara yang mendirikan Taman Siswa. Istilahnya ini meneguhkan tekad, bahwa pendidikan memang harus menjadi suatu proses pembelajaran yang menyenangkan, walaupun penuh tantangan.
“Pendidikan tidak boleh terasa sebagai penderitaan. Sekolah harus terasa menyenangkan. Sekolah menyenangkan adalah sekolah di mana semua ikut terlibat, baik guru maupun siswa. Sekolah menyenangkan hanya bisa terjadi bila guru pun terus belajar, serta terus berkarya,” papar Awang.
Dia mengajak Ibu dan Bapak Guru untuk sama-sama menunjukkan pada bangsa tercinta ini, bahwa Guru Indonesia adalah Guru pembelajar, selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya, hadir mengirimkan pesan harapan, menjadi contoh tentang ketangguhan, optimisme dan keceriaan.
“Mari kita kirimkan pesan kepada seluruh komponen bangsa ini, bahwa Guru mulia karena karya. Hanya dari Guru yang terus belajar dan berkarya, akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya,” tutup Awang. (dik)