eQuator – Sintang-RK. Seorang pendidik harus lebih menguasai semua ilmu pengetahuan dari pada yang diketahui anak didiknya. Olehkarenanya guru harus lebih pintar dan cerdas. Supaya dapat menularkan pengetahuannya.
“Sehingga tercipta generasi yang hebat,” kata Dr Alexius Akim, Kepala Dinas Pendidikan Kalbar ditemui usai Peringatan Hari Guru Nasional dan Ulang Tahun PGRI ke-70, di Gedung Olah Raga Sintang, Rabu ( 25/11).
Penjabat (Pj) Bupati Sintang ini menilai, menjadi seorang guru yang cerdas tentu harus ada niat dan keinginan untuk selalu berkembang, tanpa ada yang meminta. “Semua didasari dari niat. Tidak ada niat maka jangan mimpi menjadi cerdas,” kata Akim.
Dia menekankan, tenaga pendidik harus meningkatkan kualitas agar generasi mendatang juga berkualitas. “Kalau kualitasnya baik, maka buah yang dihasilkan juga akan jauh lebih baik,” ujar Akim.
Seluruh guru di Kalbar, khususnya di Sintang, kata Akim, hendaknya lebih memahami peran dan tugas pokoknya sebagai seorang tenaga pendidik. “Saya tidak mau dengar lagi ada oknum guru yang bertingkah A, B dan C yang menimpulkan dampak negatif bagi citra profesi seorang guru,” tegasnya.
Dalam peringatan Hari Guru Nasional dan Ulang Tahun PGRI tahun ini, Akim mengajak semua guru berkomitmen untuk tetap solid memajukan dunia pendidikan di Kalbar umumnya dan di Sintang khususnya.
Akim mengatakan, untuk memajukan pendidikan, saat ini Kalbar dihadapkan pada persoalan kekurangan guru. Hal ini sudah terjadi sejak dahulu. “Kekurangan tenaga guru sudah dirasakan sejak 2011,” ungkapnya.
Kekurangan tersebut, jelas Akim, dikarenakan beberapa hal. Di antaranya jumlah guru yang pension di atas seribu orang, sedangkan formasi penerimaan di periode yang sama tidak lebih dari 500 orang.
Kendati dihadapkan pada persoalan tersebut, kata Akim, pemerintah akan berusaha mengatasinya dan berupaya melakukan pemerataan guru. Di antaranya dengan mengangkat guru kontrak yang memang menjadi kewenangan daerah. “Ini yang harus kita kejar,” pungkasnya.
Laporan: Achmad Munandar
Editor: Mordiadi