eQuator – Sintang-RK. Kendati sempat terhambat, karena rangka bajanya dihantam puting beliung, akhirnya Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) Kabupaten Sintang selesai dibangun dan diresmikan Gubernur Kalbar, Drs Cornelis MH, Selasa (10/11).
“Angin puting beliung sempat menghantam rangka baja ketika proses pembangunan pada 2013 lalu,” ungkap Jefray Edward, Ketua Panitia Pembangunan GMII Sintang saat peresmian Gereja di Jalan Suka Maju, Kelurahan Kapuas Kanan Hulu, Kecamatan Sintang tersebut.
Tetapi musibah itu, jelas Jefray, tidak menghentikan proses pembangunan Gereja. “Pada hari ini (kemarin, red) bisa diresmikan, bertepatan dengan Hari Ulang Tahun GMII ke-10,” katanya.
Dia mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan GMII Sintang di atas tanah seluas 30×56 meter persegi ini dilakukan pada 2009. Tetapi pengerjaannya baru efektif sejak 2010.
Jefray mengungkapkan, pembangunan GMII Sintang ini menghabiskan dana Rp1,2 Miliar dari bantuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sintang, sumbangan jemaat dan para donatur.
“Gereja ini terdiri atas satu ruang utama untuk beribadah, satu ruang persiapan, satu ruang kantor, dua ruang sekolah minggu, ruang serbaguna di lantai dua yang berkapasitas 100 orang serta dilengkapi dengan dua toilet,” beber Jefray.
Sementara itu, Gubernur Kalbar, Cornelis yang dinobatkan untuk meresmikan GMII Sintang tersebut mengatakan, kehadiran Gereja ini di tengah-tengah masyarakat diharapkan untuk dikembangkan, dan dipelihara dengan sebaik mungkin.
Bagaimana pun juga, menurut Cornelis, Gereja ini merupakan tempat suci bagi umat Kristiani, jangan sampai tidak dipelihara dengan baik. “Kehadiran Gereja ini diharapkan dapat mewujudkan masyarakat yang mampu mengadakan perubahan mental, revolusi mental. Ini merupakan harapan pemerintah dalam mengelola pembangunan di bidang keagamaan,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Sintang, Dr Alexius Akim berharap, kehadiran Gereja baru ini akan semakin menambah atau meningkatkan keimanan, ketakwaan umat untuk beribadah kepada Tuhan.
“Pembangunan fisik ini harus diimbangi dengan iman, mental dan spiritual yang kuat, untuk membangun agama yang kuat dalam menghadapi globalisasi. Selain fungsi Gereja sebagai rumah ibadah, juga sebagai sarana pemberdayaan umat beragama,” papar Akim.
Laporan: Achmad Munandar
Editor: Mordiadi