Gubernur Kalbar Berharap HPI Jadi Motor Penggerak Pariwisata Kalbar

Ket Foto: Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menghadiri sekaligus membuka kegiatan Musda ke-2 DPD HPI Kalbar, di Hotel golden Tulip Pontianak. Rabu (1/12)

eQuator. co.id-Pontianak. Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji membuka secara resmi kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalbar yang digelar di Hotel golden Tulip Pontianak, Rabu (1/12)

Dalam kegiatan yang bertajuk “Kita Tingkatkan Sinergitas dan Kolaborasi Dalam Membangun Pariwisata Kalbar” ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji, dan dihadiri pula Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kalbar Windy Prihastari dan sejumlah instansi terkait.

Gubernur Kalbar dalam sambutannya mengatakan terkait pariwisata di Kalbar, ia menyebutkan bahwa Kalbar memiliki berbagai destinasi wisata yang dinilai sangat menarik untuk dipromosikan.

“Kita punya hampir 325 destinasi wisata yang menarik, namun hanya beberapa saja yang menonjol dan kerap di promosikan,” ujar Sutarmidji saat membuka kegiatan. Rabu.

Dikatakannya, dengan kegiatan Musda DPD HPI Kalbar yang dibarengi dengan di luncurkannya Perda No.1 tahun 2020 tentang Pramuwisata Kalbar, diharapkan dapat menggerakan sektor pariwisata yang ada di provinsi ini.

“Adanya Perda ini, tentu akan menjadi landasan ruang gerak dari sektor Pariwisata, dan saya berharap para pelaku wisata termasuk HPI ini bisa menjadi motor penggerak dari sektor industri pariwisata,” ungkapnya

Terkait pramuwisata sendiri,  Sutarmidji menilai sejauh ini masih banyak pelaku wisata yang belum begitu memahami tentang pariwisata itu sendiri, padahal, lanjutnya, dengan kekayaan wisata alam yang ada diprovinsi ini tidak kalah dengan provinsi lainnya.

“Kita punya pulau Temajok yang bisa kita unggulkan, ini tidak kalah dengan Bali, bahkan menurut saya jika Menteri Pariwisata datang ke pulau ini sekali saja, saya yakin dia mau datang lagi, ditambah lagi dengan kuliner kita yang enak, ini bisa jadi potensi wisata,” ucapnya

Disamping itu, Sutarmidji juga mengatakan, pengetahuan yang lebih luas tentang pariwisata sangat diperlukan. Selain itu referensi terkait pariwisata juga dibutuhkan sebagai salah satu cara promosi wisata.

“Pemandu wisata yang memahami tentang wisata tentu ini diperlukan, mereka bisa menjelaskan hal-hal apa saja yang unik menarik yang bisa dipromosikan, dengan begitu kita yakin pariwisata bisa berkembang,” pungkasnya. (Ova)