Gubernur Cornelis Lepas Jamaah Haji

Minta Doakan Agar Warga Kalbar Damai

LEPAS CJH. Gubernur Cornelis menyerahkan bendera kontingen sebagai tanda dilepaskannya jamaah haji kepada PPIHD Kalbar di Istana Rakyat, Kamis (18/8) malam. ISFIANSYAH

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Gubernur Drs. Cornelis, MH melepas keberangkatan calon jamaah haji (CJH) tahun 2016/1437 Hijriah di Rumah Rakyat (Pendopo) Jalan Achmad Yani, Kamis (18/8) malam.

“Kita pergi ke sana untuk berdoa. Tolong berdoa untuk saya, supaya saya berbadan sehat, berjiwa sehat, bisa memimpin dengan akal sehat. Berdoa juga untuk masyarakat Kalimantan Barat agar damai sejahtera. Semoga menjadi haji mabrur, jangan menjadi haji tomat, perginya tobat pulangnya kumat. Kembali ke tanah air harus menyandang predikat haji dan hajah mabrur,” pesan Cornelis kepada CJH.
Pelepasan CJH di Istana Rakyat diikuti 445 jamaah kloter 12 dari Kota Pontianak, Mempawah dan Melawi. Dia mengingatkan jemaah, tetap menjaga keamanan serta tertib selama menjalankan ibadah kelima dari rukun Islam tersebut. Tertib yang dimaksud Gubernur Cornelis, jemaah harus memastikan paspor selalu melekat di badan.

Jangan membawa uang berlebihan. Dia mencontohkan, jika aturan hanya memperboleh membawa sebanyak 10 US Dollar, sebaiknya jangan melebihi batasan tersebut.
“Jangan sampai bawa uang lebih. Begitu disita bea cukai, putih mata kita melihatnya. Jangan langgar ketentuan yang sudah dibuat. Niat melaksanakan haji itu, karena ingin memenuhi rukun Islam kelima,” jelas Cornelis.
Mantan Bupati Landak itu juga meminta PPIGD dan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Kalbar memonitor jamaah. Harus tahu keberadaan jemaah haji asal Kalbar selama menjalankan ibadah.
“Jangan sembarang terima kiriman orang. Apalagi yang tidak dikenal. Karena baik hati mau naik haji, sembarang terima kiriman orang, tahu-tahu isinya bom, narkoba atau zat-zat berbahaya,” ujar Cornelis.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah (PPIHD) Kalbar, Dra. Mahmudah, MM mengatakan, CJH asal Melawi baru tiba di Kota Pontianak. “Mereka tidak bisa mengikuti pelepasan di Rumah Rakyat,” katanya.
Mahmudah menjelaskan, total jemaah haji yang siap berangkat 1.864 orang. Terdiri dari 83 jamaah asal Sanggau, 103 dari Sintang, 134 dari Mempawah, 95 dari Kapuas Hulu, 186 dari Ketapang, 40 dari Landak, 47 dari Bengkayang, 76 dari Melawi, 46 dari Sekadau, 228 dari Kubu Raya, 57 dari Kayong Utara dan 13 petugas TPHD.
“Delapan jemaah batal berangkat. Seorang dari Singkawang karena sakit. Tiga jamaah dari Sambas, dua karena sakit dan seorang meninggal dunia. Empat lainnya mutasi ke Semarang dan Kota Depok,” jelas Mahmudah.
Jamaah Kalbar dibagi menjadi lima kelompok terbang. Meliputi kloter 11, 12, 13, 14 dan 15. CJH tertua berusia 90 tahun atas nama Nawawi Muhammad Yasin dari Bengkayang. Sedangkan termuda berusia 20 tahun atas nama Rizqi Rafidatul dari Kayong Utara.

Di Kota Pontianak, 426 CJH dilepas Walikota H. Sutarmidji, SH, M.Hum. Mereka diberangkatkan melalui dua kloter. Sebanyak 222 jamaah masuk kloter 12 dan 204 lainnya di kloter 13.

Berdasarkan jadwal revisi yang diterima dari Kanwil Kemenag Kalbar Jumat (19/8), kloter 12 berangkat Jumat kemarin bersama jemaah asal Mempawah dan Melawi. Sementara jemah kloter 13 berangkat hari ini (Sabtu, 20/8) bersama jemaah asal Kubu Raya.

Walikota Sutarmidji berpesan, semua calon jamaah harus disiplin, mengikuti tata tertib penyelenggaraan haji yang telah ditetapkan Tim Petugas Haji Daerah (TPHD).

“Penting ikuti semuanya yang sudah diatur oleh pemerintah. Ketua regu maupun ketua kelompok harus tunduk, walaupun sudah sekian tahun menetap di Mekkah. Tidak boleh sombong dan riya,” tegas Sutarmidji.

Sutarmidji juga meminta CJH menjaga barang-barang yang dibawa serta menjaga kesehatan paling utama.

Kepala Kantor Kemenag Kota Pontianak, Andi Djafar mengatakan, jajarannya sudah memberikan pembekalan dan sosialisasi kepada seluruh jemaah. Tetap menjaga kondisi tubuh, melakukan koordinasi dengan ketua kelompok atau petugas pendamping. “Untuk masalah kesehatan, sudah kami berikan sosialisasi di masing-masing kecamatan,” ungkap Andi Djafar.

Sementara CJH Kota Singkawang dilepas oleh Walikota Drs. H. Awang Ishak, M.Si di Aula Arafah II Asrama Haji Batam Center, Jumat (19/8). Jamaah Kota Singkawang tergabung dalam kloter 11 bersama CJH dari Sanggau, Ketapang dan Kapuas Hulu.
Acara pelepasan dihadiri Staf Ahli Gubernur, Kakanwil Kemenag Kepri, Wakil Bupati Ketapang, Wakil Bupati Sanggau, Ketua DPRD Kota Singkawang dan Kepala Kemenag Kota Singkawang.
“Para CJH harus memanfaatkan waktu dan mengisinya dengan berbagai rangkaian ibadah selama di Tanah Suci Makkah dan Madinah. Laksanakan ibadah dengan niat semata-mata karena Allah SWT. Kerjakan seluruh rangkaian ibadah dengan hati yang bersih dan ikhlas, agar nantinya dapat meraih predikat haji mabrur,” pesan Walikota Awang Ishak.
Awang mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kepri, Pemerintah Kota Batam, PPIH Embarkasi Batam, Kemenag Kota Singkawang dan seluruh panitia dan tim medis atas kerjasamanya dalam pemberangkatan CJH.

Dua CJH Tertunda

CJH Sanggau yang tergabung di kloter 11 bertolak ke Tanah Suci, Jumat (19/8) sekitar pukul 09.00. Sebanyak 87 jamaah dilepas Staf Ahli Gubernur Bid Pemerintahan Drs. H. Aminiddin, M.Si dari Embarkasi Batam.

Wakil Bupati Sanggau Drs. Yohanes Ontot dan Sekda Sanggau A. Leysandri, SH mendampingi keberangkatan jamaah, mengikuti prosesi pelepasan yang dilaksanakan di Asrama Haji Kota Batam.

“Semoga mereka dapat menjalanan ibadah hajinya dengan baik dan khusuk. Juga mengikuti prosedur-prosedur aturan yang telah tertera. Kalau itu tidak diikuti, nanti susah juga,” kata Yohanes Ontot.

Sangat disayangkan, dua CJH asal Sanggau, pasangan suami istri, ditunda keberangkatannya dikarenakan menderita sakit. Namun mereka tetap akan berangkat, kalau sudah baik, melalui kloter lain.

“Mereka berdua sudah di Batam beseta rombongan, namun ketika hendak berangkat, satu di antara jamaah haji asal Sanggau mendadak sakit, itu istrinya. Melihat istrinya sakit, suaminya juga tidak berangkat, menjaga istrinya. Mudah-mudahan dalam lima hari ke depan, kalau sudah membaik, akan diberangkatkan melalui kloter lain,” jelas Yohanes Ontot.

Jamaah yang tertunda itu berusia 88 tahun. Wakil Bupati Yohanes Ontot mengatakan, yang bersangkutan malah sangat bersemangat, tidak melihatkan rasa takut ataupun lainnya, dan malahan terlihat segar.

“Saya kira menunaikan ibadah haji ini tidak tergantung usia. Selama dia sehat dalam keadaan baik, tidak masalah. Memang keinginan dia untuk menjalankan rukun Islam kelima ini, sangat kuat. Jadi dia tidak ragu,” tuturnya.

Sementra Sekda Sanggau berharap jamaah yang berangkat, menjadi haji yang mabrur. Kembali ke tanah air dengan sehat dan bisa berkumpul bersama keluarga.

“Pastinya kita juga turut mendoakan di sini. Mudah-mudahan mereka benar-benar tidak mendapatkan kendala di sana. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” ujar Leysandri.

Laporan: Isfiansyah, Fikri Akbar, Suhendra, Kiram Akbar

Editor: Hamka Saptono