eQuator.co.id – Nanga Pinoh-RK. Berangkat dari persoalan sosial kemanusiaan yang membutuhkan uluran tangan sesama, Komunitas Gerakan Pemuda Peduli Melawi (GP2M) muncul sebagai wadah pengembangan generasi muda.
Yakni, kaum muda yang mampu menampilkan karakter melalui cipta, rasa, karsa dan karya di bidang kemanusiaan serta kesejahteraan sosial di Kabupaten Melawi.
Komunitas yang bersifat independen, profesional serta demokratis tersebut mempunyai rasa tanggung jawab untuk membina dan mengayomi seluruh generasi muda. Untuk menumbuhkan rasa kemanusiaan sekaligus sebagai tempat untuk melakukan beragam hal yang bersifat positif.
“Memberikan kesempatan yang sama kepada setiap anggota untuk mengembangkan karakter sesuai dengan kemampuan masing-masing. Sebagai sarana penampung dan penyalur aspirasi para generasi muda dalam berkarya khususnya dalam kegiatan sosial kemanusiaan,” ujar Ketua GP2M, Rachmad Sentosa, S.Km, Jumat (7/4).
Menurutnya, GP2M selalu menerima saran serta pendapat yang membangun dari siapapun khususnya dalam kegiatan kemanusiaan. Organisasi ini dibentuk dengan harapan para generasi muda di Kabupaten Melawi bisa berperan aktif terutama di bidang sosial dalam membantu sesama yang sangat membutuhkan.
“Pemuda merupakan golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan ke arah yang lebih baik sehingga ke depan dapat melanjukan serta mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung,” harapnya.
Rachmad Sentosa berpendapat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara, bangsa dan agama.
“Pemuda mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar sosial. Pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan juga berperan sebagai perubah negara dan bangsa ini. Siapa lagi kalau bukan generasi muda selanjutnya. Untuk itu perlu ada rasa sosial bagi para pemuda,” ulasnya.
Pria yang akrab disapa Tosa ini menambahkan, pemuda harus berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial sekaligus agen perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional.
Peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek etik dan moralitas. Dalam bertindak terhadap setiap dimensi kehidupan kepemudaan, memperkuat iman dan takwa serta ketahanan mental spiritual sekaligus meningkatkan kesadaran hukum.
“Salah satu kontrol sosial bisa diwujudkan dengan memperkuat rasa kemanusiaan serta membantu orang-orang yang membutuhkan. Namun tidak mengabaikan wawasan kebangsaan serta membangkitkan kesadaran atas tanggungjawab, hak dan kewajiban sebagai warga Negara,” paparnya.
Sebagai agen perubahan, Tosa menuturkan, diwujudkan dengan mengembangkan pendidikan politik dan demokratisasi, sumber daya ekonomi, kepedulian terhadap masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi, olahraga, seni dan budaya.
“Selanjutnya kepedulian terhadap lingkungan hidup, pendidikan kewirausahaan serta kepemimpinan dan kepeloporan pemuda,” ujarnya.
Reporter: Dedi Irawan
Redaktur: Andry Soe