eQuator – Singkawang-RK. Akhir 2015 menjadi hari paling melelahkan bagi Dinas Bina Marga dan ESDM Kota Singkawang. Bagaimana tidak, dalam waktu relatif singkat, dua proyek besar harus diresmikan, yakni Jembatan Agen Baru (Geratak Jodoh) dan Bundaran 1001 AI.
“Perjalanan yang melelahkan ini karena sangat terburu-buru, kata orang sini, gopoh gapah. Kami diperintahkan untuk melaksanakan kegiatan ini (peresmian),” kata H Asyir A Bakar, Kepala Dinas Bina Marga dan ESDM Kota Singkawang yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Peresmian Jembatan Agen Baru dan Bundaran 1001 AI, Kamis (31/12) malam.
Asyir mengatakan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga peresmian kedua proyek ini sangatlah melelahkan, bahkan menyebabkan pihak-pihak yang terlibat sampai jatuh sakit. “Memang pembangunan ini tidak sama dengan pembangunan lainnya, karena merupakan titik sentral antara jalan Nasional dan jalan kabupaten/kota,” katanya.
Dia mengungkapkan, ide pembangunan Jembatan Agen Baru dicetuskan Walikota Singkawang pada 2013, kemudian dibuatlah perencanaannya pada 2014. Kemudian pada 2015 dapat dilaksanakan dan diresmikan pada akhir tahun. “Akhirnya inilah suatu perwujudan dari kerja keras selama ini, walaupun belum sempurna sepenuhnya, tetapi inilah yang kami hadirkan,” kata Asyir.
Keraja keras yang melelahkan itu akhirnya menghasilkan sesuati yang sesuai diharapkan, Jembatan Agen Baru bisa diresmikan pada akhir tahun begitu pula Bundaran 1001. “Kami berharap, semoga pembangunan Jembatan Agen Baru dan Bundaran 1001 ini dapat bermanaat bagi pengguna jalan dan seluruh masyarakat Singkawang. Mudah-mudahan Allah melimpahkan rahmat dan berkah-Nya,” kata Asyir.
Di tempat yang sama, Walikota Singkawang, Drs. H Awang Ishak, MSi yang meresmikan kedua proyek sentral di Kota Amoy tersebut mengatakan, pembangunan keduanya dapat dikebut, sehingga selesai sesuai tahun anggarannya. “Kita perlu bersyukur kepada Allah,” katanya.
Awang mengungkapkan, Jembatan Agen Baru dan Bundaran 1001 belum jadi secara utuh. Tetapi, sudah dapat difungsikan untuk memudahkan arus lalu lintas dan meminimalisir kecelakaan di titik simpul arus lalu-lintas. “Suatu saat tentu ada lampu merah dan lainnya. Ini belum selesai sepenuhnya,” ujarnya.
Laporan: Mordiadi