Geram dengan Ditjen Dukcapil

WALIKOTA PONTIANAK. Sutarmidji.

eQuator.co.id – Pontianak-RK. Wali Kota Sutarmidji, SH, Mhum, geram dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Dukcapil Kementerian Dalam Negeri RI. Gara-gara mereka, penanganan e-KTP di Kota Pontianak sangsot.

Problem pokoknya ada pada blanko e-KTP yang kurang, bahkan tak mencukupi kuota kependudukan. “Masalahnya bukan pada sistem kita. Tapi, masalahnya ada di pusat (Ditjen Dukcapil),” cetusnya ketika dihubungi Rakyat Kalbar, Rabu (24/8) sore.

Pria yang karib disapa Bang Midji ini menyatakan, pihaknya selalu kehabisan blanko untuk mencetak e-KTP. Terkait itu, langkah apa yang dia ambil?

“Sudah berulang kali saya hubungi (Dirjen Dukcapil) berkaitan dengan ini. Tahu lah kan kalau saya ngomel gimana,” bebernya.

Ia mengungkap, pihaknya yang selalu berinisiatif meminta blanko dan melaporkan permasalahan e-KTP ke pusat. Sayang, ketika meminta blanko 10 ribu buah, malah dikasi seribu saja. Minta 5.000 blanko, hanya dikirim 500 saja.

“Sekali pakai habis, kalau 500 atau 400 blanko itu dua hari selesai. Habis itu menunggu lagi datangnya blanko dari pusat,” jelas Bang Midji.

Sampai-sampai untuk menangani e-KTP ini, dia meminjam blanko ke kabupaten lain. “Ketika datang blanko untuk kita, langsung kita ganti. Ini saya suruh Kadisdukcapil berangkat lagi. Karena janji dari Dirjen Dukcapil itu mau cepat ngirimkan blanko sesuai permintaan kita,” paparnya.

Bang Midji menjelaskan, untuk data 75 ribu warga yang belum terekam tak semuanya merupakan permohonan baru. Sepengetahuan dia, saat ini sekitar 14 ribu orang Pontianak minta perekaman e-KTP.

“Sekitar 6.000 ada masalah berkaitan dengan perpindahan belum kawin,” terangnya.

So, masyarakat bukannya tidak mau membuat e-KTP. “Ya karena itu, blanko tidak ada, habis,” timpal Bang Midji.

Saat ini, Disdukcapil Pontianak membutuhkan sekitar 7 ribu hingga 10 ribu blanko e-KTP. Ia akan menagih ke Dirjen Dukcapil. “Kita coba Surati dulu. Kalau tak direspon, kita datangi,” tegasnya.

Laporan: Achmad Mundzirin

Editor: Mohamad iQbaL