eQuator.co.id – Pontianak-RK. Evenetus Rapael, warga Kecamatan Sungai Ambawang ditemukan tewas di ruang tamu salah satu rumah kosong di Komplek Star Borneo Residence (SBR) 9, Jalan Padat Karya, Kecamatan Pontianak Timur, Jumat (2/3) sekira pukul 16.15 Wib.
Jasad pemuda 22 tahun yang sudah membengkak itu ditemukan dalam kondisi tertelungkup disertai penuh darah. Plafon tepat di atas jasad Rapael ditemukan, terlihat jebol.
Kepolisian yang mendapatkan informasi warga maupun dari peredaran foto di media sosial, langsung menuju lokasi untuk melakukan identifikasi.
“Dugaan sementara korban tewas karena terkena sengatan arus listrik di atas dek/plafon,” ungkap Kapolsek Pontianak Timur, Kompol Abdul Hafidz, Jumat (2/3) malam.
Dugaan ini kuat, karena jasad Rafael sudah membusuk dan mengeluarkan air.
“Akibatnya, plafon tidak mampu menahan sehingga jasad korban jatuh ke lantai dalam keadaan tertelungkup,” ujar Hafidz.
Berdasarkan keterangan Wahyudi, rekan kerja korban, bahwa sejak Selasa (27/2) ia dan korban berada di sekitar lokasi untuk menyelesaikan renovasi rumah kosong tersebut.
“Hari itu, korban pamit kepada Wahyudi untuk buang air besar ke rumah kosong tempat mereka bekerja,” jelasnya.
Lanjut Hafidz menjelaskan, Wahyudi mengaku khawatir karena lebih dari 20 menit korban belum kembali dari rumah kosong tersebut.
“Rekan korban ini sempat mencari. Kemudian membuka pintu rumah kosong itu yang hanya diganjal dengan kayu, namun tidak ada,” terang Hafidz.
Lalu, lanjut Hafidz, Wahyudi kemudian mencari ke seluruh penjuru rumah. Namun sama, tidak juga korban ditemukan. “Wahyudi terus mencari namun tetap tak ada hasil,” katanya.
Karena korban tak kembali, akhirnya kunci sepeda motor yang masih melekat pada kontak motor milik korban, kemudian diambil Wahyudi dan dititipkan kepada Viktor, keponakan pemilik rumah yang sedang direnovasi tersebut.
“Lalu, Wahyudi pulang. Setelah empat hari, akhirnya korban ditemukan tertelungkup di rumah kosong itu,” jelasnya.
Hafidz mengatakan, jasad Rafael pertama kali ditemukan Alinus dan Viktor, warga SBR 9. Dimana saat itu keduanya sedang memindahkan batu kerikil bekas pengerjaan para tukang di sekitar rumah kosong tersebut. Mereka penasaran ketika mencium bau tak sedap.
“Kedua saksi ini mencari asal bau tersebut dari rumah kosong di depan rumah mereka. Setelah masuk ke dalam rumah, mereka melihat ada mayat di ruang tamu yang sudah membengkak dan berbau tak sedap dalam keadaan tertelungkup,” beber Hafidz.
Dengan sedikit ketakutan, kedua saksi ini kemudian langsung melaporkan penemuan tersebut kepada Ketua RT setempat. “Kemudian menghubungi kita. Dan kita langsung berkoordinasi dengan Inafis Polresta Pontianak untuk melakukan identifikasi terhadap jasad korban,” kata Hafidz.
Saat ini jasad korban sudah dipulangkan ke rumah duka. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Meski demikian, kepolisian masih mencari dugaan-dugaan lain penyebab kematian korban.
Laporan: Achmad Mundzirin
Editor: Ocsya Ade CP