eQuator.co.id – Padang-RK. Keberangkatan Calon Jamaah Haji (CJH) kelompok terbang (Kloter) II dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ke Bandara Pangeran Muhammad Bin Abdul Aziz, Madinah, tertunda selama beberapa jam pada Rabu (10/8). Pesawat milik Maskapai Garuda Indonesia yang rencananya dinaiki jemaah mengalami permasalahan pada mesin nomor dua atau bagian kiri.
Pesawat jenis Boeing 747 seri 400 yang akan mengangkut 454 JCH itu dijadwalkan take off ke Tanah Suci pada pukul 13.25 WIB. Informasi yang dihimpun Padang Ekspres (Jawa Pos Group), saat ini pihak Garuda Indonesia sedang berupaya memperbaiki persoalan pada mesin tersebut. Hingga pukul 17.00 WIB, masih dalam perbaikan.
Awalnya seluruh kondisi hingga ke bagian mesin pesawat sudah dicek oleh pihak Garuda Indonesia dan tidak ditemukan persoalan. Permasalahan atau gangguan mesin tersebut diketahui pihak Garuda, setelah CJH berada di atas pesawat. Setakat ini, teknisi dari anak perusahaan Garuda Indonesia di Jakarta yakni Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMFAA) didatangkan.
“Ini hanya masalah teknis. Teknisi kita sedang berupaya memperbaiki masalah gangguan mesin ini,” sebut General Manager Garuda Indonesia Padang, Ryanto A Winarso.
Ryanto menyebut, sebelum siap diterbangkan seluruh kondisi pesawat baik itu mesin atau yang lainnya sudah dalam keadaan oke. Namun tiba-tiba saat akan dioperasikan, terjadi gangguan teknis. “ Tadi semuanya sudah oke, sebelum akan terbang kita sudah periksa,” ujarnya.
Ia mengatakan, delapan teknisi dari GMFAA sedang bekerja keras dan membutuhkan waktu 3 jam lebih untuk mengatasi gangguan tersebut. Awalnya penumpang dibiarkan tetap berada di pesawat, namun karena perbaikan hingga sore masih dilanjutkan, pihaknya memindahkan calon jamaah sementara waktu di ruang tunggu Internasional BIM.
Ryanto menegaskan pihak Garuda Indonesia tidak akan melakukan penggantian pesawat untuk pemberangkatan tersebut. “Kita perkirakan pesawat bisa diterbangkan malamnya. Kita usahakan semuanya cepat selesai,” kata dia.
Sementara itu, Kabid Humas Kantor Kementerian Agama Wilayah Sumbar, Irwan mengatakan, hingga sore kondisi 454 CJH yang tertunda keberangkatannya masih dalam keadaan baik. “Tidak ada yang panik karena gangguan pada pesawat meski mereka tertunda untuk berangkat ke Tanah Suci,” tuturnya.
Dia menambahkan, untuk sementara CJH dipindahkan dari dalam pesawat ke ruang tunggu keberangkatan Internasional. “Di ruang tunggu itu, petugas haji terus mendampingi CJH dan melayani segala kebutuhan yang diperlukan,” ujarnya.
Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali, yang membuat jadwal keberangkatan tak terlaksana tepat waktu. Irwan menambahkan, 454 CJH tersebut ditemani 5 petugas haji. Dan, satu orang batal berangkat dengan alasan sakit. Yang batal berangkat bernama Nurhayani Nurdin (66 tahun) asal kota Padang.
“Tidak sempat masuk asrama karena sakit. Pihak keluarga sudah mengkonfirmasikannya. CJH ini batal berangkat dan akan berangkat haji tahun besok, sesuai dengan keinginannya, “ jelasnya.
Dihubungi terpisah, General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Suparlan membenarkan pesawat tersebut terpaksa kembali ke Apron (tempat parkir pesawat) setelah sempat berjalan. Mendapati pesawat kembali ke Apron, lanjut dia, pihak bandara mengambil langkah dengan menyiapkan terminal internasional untuk menampung CJH.
Hingga berita ini diturunkan, pihak bandara belum mengetahui kapan kepastian calon jamaah haji kloter II ini berangkat. Pasalnya belum ada kejelasan dari maskapai kapan pesawat itu akan terbang. Manajer Operasional BIM, Alzog Pendra Budhi memperkirakan pukul 19.00 WIB para CJH baru bisa terbang ke Madinah.
Berdasarkan manifes, 454 JCH Kloter II tersebut berasal dari Kota Padang sebanyak 73 JCH, kemudian Kabupaten Solok Selatan 33 orang jamaah, Kabupaten Solok 123 jamaah, Kota Solok 120 jamaah, plus lima petugas kloter.
Untuk Embarkasi Padang, JCH yang akan diberangkatkan berjumlah 4.946 orang. Sebanyak 3.599 berasal dari Sumatera Barat dan 1.292 berasal dari Bengkulu. Kesemua JCH dibagi dalam 11 Kloter dan didampingi 55 petugas haji dengan 11 kloter. (Padang Ekspres/JPG)