eQuator – Presiden AS Roma James Pallotta memberikan kesempatan kepada allenatore Rudi Garcia hanya empat laga untuk memperbaiki Roma. Kalau tak juga membaik, maka Garcia pun siap-siap angkat koper dari ibukota Italia.
Ada banyak nama yang beredar untuk diplot sebagai pengganti. Namun manajemen Roma paling ‘bernafsu’ menggandeng allenatore Sassuolo Eusebio Di Francesco.
Direktur utama Roma Mauro Baldissoni kemarin (28/11) membocorkan jika manajemen sudah tak sabar mengganti Garcia. Lebih-lebih Rabu (25/11) lalu mereka dibantai oleh Barcelona dengan setengah lusin gol.
“Seperti juga pemain, pelatih juga harus dievaluasi. Namun bedanya tak setiap pekan. Kami memantau kemajuan yang didapat oleh tim dalam setiap laga. Faktanya tak ada,” tutur Baldissoni seperti diberitakan football italia kemarin.
Bahkan seperti dikabarkan La Gazzetta dello Sport kemarin kalau manajemen Roma sudah ‘memesan’ duluan kepada klub Sassuolo agar Di Francesco musim depan pindah ke ibukota.
Manajemen Roma kesengsem dengan penampilan Sassuolo sejauh ini. Di klasemen sementara, Il Neroverdi, julukan Sassuolo, nangkring di posisi kelima. Menempel Roma di posisi keempat dan hanya berjarak lima poin dengan Roma.
Faktor lain yang membuat allenatore berusia 46 tahun itu diinginkan Giallorossi, julukan Roma, karena statusnya mantan penggawa Roma. Dengan posisi itu, Di Francecsco diyakini paham atmosfer dan ruang ganti Roma.
Di Francesco bergabung dengan Serigala Roma untuk empat musim. Yakni 1997 sampai 2001. Dan dalam empat musim itu bapak satu anak itu ikut mengantar Roma scudetto musim 2000-2001.
Sejak menangani Sassuolo musim 2012 lalu, Di Francesco berhasil mengantar Sassuolo promosi ke Serie A. Sempat dipecat awal Januari 2014, namun dua bulan kemudian Di Francesco balik kucing dan menyelamatkan Sassuolo dari jurang degradasi.
Nah, Garcia sendiri enggan berkomentar mengenai pemecatannya di akhr musim mendatang. Pria berusia 51 tahun itu memilih untuk fokus menata skuad untuk Serie A dan Liga Champions.
Garcia memang menghadapi masa krusial. Setelah bertemu Atalanta (29/11), Radja Nainggolan dkk away ke markas Torino (5/12). Setelah itu Roma akan menjalani laga hidup mati Liga Champions versus BATE Borisov (10/12). Usai lawan BATE, Roma akan kembali tandang ke Naples untuk bertemu Napoli (14/12).
“Saya berusaha mengembalikan mental pemain seperti sedia kala untuk pertandingan ;awan Atalanta. Saya tidak tertarik membahas apakah saya akan bertahan atau tidak,” ucap mantan pelatih Lille tersebut. (JPG)