Rumah tangga Donjuan, pria 56 tahun dan Sephia, wanita 47 tahun yang telah dirajut selama 20 tahun, sedang krisis. Pasutri ini pun memutuskan berkonsultasi dengan dokter seksologi, dan viagra sebagai penambah gairah Donjuan menjadi salah satu solusi.
Namun petaka justru datang lagi menghampiri. Donjuan dan Sephia sama-sama sibuk kerja. Berangkat pagi, pulang malam. Kehidupan biologis mereka pun terganggu. Khususnya Donjuan yang “adiknya” sulit diajak “upacara bendera” di pagi hari. Namun perintah dokter mengonsumsi viagra sukses meningkatkan gairah bercintanya.
“Saya langsung beli lima dus,” ucap Donjuan bangga, saat ditemui Radar Surabaya di sela-sela gugatan cerainya di Pengadilan Agama Klas 1A Surabaya, Selasa (23/2) lalu.
Hasilnya, yes…hari pertama berhasil. Ia mampu menuntaskan berhubungan badan dengan Sephia meski cuma 10 menit. Pada hari berikutnya, warga asli Kedung Baruk itu mencoba mengonsumsi obat yang katanya produk impor itu lebih awal pada pukul 05.00 pagi. Kebetulan, kedua anaknya sudah melanjutkan kuliah ke luar kota di Jakarta dan Bandung.
Namun sayang, setelah “adik” Donjuan sudah mulai bergerak dan siap tempur dengan sendirinya, istrinya sudah harus berangkat kerja, karena takut terlambat. Apalagi, Sephia bekerja sebagai PNS di Mojokerto.
“Saya telepon istri, saya minta cepat pulang. Eh, ternyata dia nggak bisa pulang cepat, karena akan lembur,” jelas pensiunan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Tapi meski dirinya mencoba memejamkan mata, ternyata si “adik” sudah berdiri. Donjuan stres. Donjuan jadi gelap mata. Tidak ada istri, Donjuan pun memilih melampiaskan ke pembantunya yang sudah berusia 53 tahun.
“Saya nyebutnya emak. Dia datang pagi dan pulang siang kalau rumah sudah bersih,” kata Donjuan.
Ketika emergency datang, Donjuan mencoba merayu emak. Ternyata, tak ada penolakan. Bahkan, emak mau saja diajak berkencan asal diberi uang Rp100 ribu. “Tiga kali saya kencan sama emak,” tandasnya.
Namun rupanya, Donjuan masih belum lihai dalam soal selingkuhan. Donjuan pun tak sengaja ngelindur dan bilang ke Sephia, kalau dia sudah melampiaskan diri ke emak.
“Emang saya sedikit pikunan. Ya karena kepergok omongan itu, akhirnya istri gugat cerai begini,” ucapnya.
Repotnya ketika diiterograsi, si emak justru berbicara jujur, bahwa keadaannya memang emergency. “Pembantu ikut-ikut bilang kata emergency segala. Di sidang tadi pun, pembantu juga jadi saksi dan bilang itu emergency. Dia menolak disalahkan,” jelasnya.
Namun karena alasan itulah, majelis hakim justru menyalahkan Sephia. Sebab sebagai istri, Sephia dinilai tidak bisa melayani suaminya. Apalagi, suaminya sudah berusaha untuk menggairahkan kembali rumah tangganya.
“Kayaknya gara-gara alasan emergency viagra itu, istri bakal nyabut gugatan cerai,” ucap Donjuan sembari lirik-lirik istrinya. (Radar Surabaya/JPG)