Gara-gara Ditindik, Wajah Seorang Pemuda Rusak Berat

Sudah Setahun Lamanya Menderita

KINI DALAM PERAWATAN. Warga Dusun Singkong, Desa Goa Boma, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Tatuit di RS Abdul Azis Singkawang, Kamis (9/11). Setahun menderita dengan wajah rusak berat, ia dibawa ke rumah sakit tersebut oleh polisi Bengkayang. Kurnadi-RK

eQuator.co.idBengkayang-RK. Hati-hati ketika menindik bagian tubuh. Bisa saja mengalami kejadian mengerikan seperti yang menimpa warga Dusun Singkong, Desa Goa Boma, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang, Tatuit.

Awalnya, yang dialami pria berusia 20 tahun itu diketahui secara luas oleh publik ketika Fransiska menulis dan memposting foto Tatuit di laman Facebooknya pada Rabu, 8 November 2017. Dalam gambar yang diunggah Fransiska, wajah Tatuit tak berbentuk. Penuh benjolan seperti bisul yang menutupi hampir seluruh mukanya.

“Tatuit adalah salah satu keluarga saya yang Sepupu dan sedang sakit parah serta perlu bantuan,” tulis Fransiska. “Semua karena keterbatasan biaya yang membuat sepupu saya ini belum dapat diperiksa ke dokter ahli siapapun, yang ingin membantu bisa hubungi saya, terima kasih,” lanjutnya.

Dihubungi Rakyat Kalbar, Kamis (9/11), warga Desa Goa Boma, Kecamatan Monterado, Barman Asim membenarkan kejadian yang menimpa Tatuit. Kata dia, Tatuit merupakan anak dari pasangan Bahari (60 tahun) dan Rijah atau Kucak (56 tahun).

“Benar, Tatuit adalah Warga kami yang sudah lama menderita sakit aneh,” tutur anggota DPRD Kabupaten Bengkayang periode 2014-2019 dari Partai Gerindra itu.

Awalnya, lanjut dia, Tatuit menindik hidungnya. Namun seiring berjalan waktu, ternyata hasilnya berubah aneh dan merusak seluruh wajah Tatuit.

“Mungkin semula karena iseng, tindik hidung mirip orang India, namun ternyata berbuah petaka,” tutur Barman.

Mantan Kepala Desa Goa Boma ini menambahkan, Tatuit masih muda. Memerlukan uluran tangan para donator.

“Dan untuk memastikan agar penyakitnya dapat diketahui dan disembuhkan, maka akan dibawa ke rumah sakit untuk memperoleh pengobatan,” paparnya.

Kepada koran ini, Ibunda Tatuit, Rijah bicara hal senada. Awalnya, anaknya itu memang menindik hidung dengan jarum menyerupai orang India.

“Timbul keanehan dan hidungnya gatal-gatal dan dikira sakit biasa, kemudian dibiarkan, akhirnya terjadi seperti infeksi berat dan menjelang setahun semakin parah dan mukanya rusak,” tuturnya.

Ia mengaku pasrah dengan musibah yang dialami anaknya. Karena keterbatasan biaya, Tatuit sudah hampir setahun menderita sakit. Mereka sekeluarga tinggal di rumah sederhana berukuran 5 x 6 meter, berdinding dan berlantai papan.

“Kami tidak mampu untuk melakukan pengobatan ke rumah sakit, oleh karena itu anak kami hanya dirawat menggunakan ramuan obat tradisional saja dan sekali-sekali menggunakan berbagai obat yang dibeli di toko obat atau Puskesmas,” papar Rijah.

Ia beruntung polisi dari Polres Bengkayang peduli kepada anaknya. “Kami mengucapkan terima kasih karena akan membantu biaya pengobatan anak kami, tentu saja ribuan terima kasih, hanya yang di Atas yang akan membalasnya,” ucapnya, lirih.

Memang, atas perintah Kapolres Bengkayang, AKBP Permadi Syahids Putra, S.I.K, MH, kepada Kapolsek Monterado, maka Bhabinkamtibmas Desa Goa Boma, Bripka Agung Haryadi membawa warga desa binaannya itu ke RS Abdul Azis Singkawang. Ia dibantu keluarga dan warga setempat, Kamis (09/11).

Sekitar pukul 15.30, Tatuit tiba di Abdul Azis Singkawang. Ia langsung diterima oleh tim medis rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan di ruang IGD.

Terlihat Kapolsek Monterado, Iptu Rismanto Ginting, SH di sana. Ia menyatakan ingin memastikan Tatuit telah ditangani oleh tim medis rumah sakit.

Dikonfirmasi, Kapolres Permadi Syahids Putra menyatakan Tatuit memang perlu diambil tindakan segera. Mengingat Tatuit dan keluarganya tergolong warga yang tidak mampu dari segi ekonomi.

 

Laporan: Kurnadi

Editor: Mohamad iQbaL