Gandeng Pemuka Agama, KPw BI Kalbar Sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah

eQuator.co.id-Kubu Raya. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Kalimantan Barat, menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah kepada para Pemuka Agama di Kalbar, Senin (29/3).

Kegiatan ini juga turut disiarkan secara virtual. Bertujuan edukasi untuk meningkatkan awareness sekaligus pemahaman mengenai peran Rupiah sebagai identitas dan simbol bangsa serta fungsi Rupiah secara luas dalam perekonomian.

Hal ini juga telah tertuang dalam Undang-Undang No 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang menegaskan kedudukan Rupiah sebagai satu-satunya alat pembayaran yang sah dalam perekonomian nasional. Lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan dari NKRI merupakan catatan sejarah penting yang menjadi dasar proses penegakan Rupiah di wilayah Indonesia. Minimnya transaksi dan aktivitas ekonomi yang menggunakan Rupiah di Sipadan dan Ligitan menjadi salah satu pertimbangan dunia internasional atas lepasnya kedua pulau tersebut.

“Belajar dari pengalaman tersebut, menjadi tugas kita bersama sebagai warga negara Indonesia, secara khusus di Provinsi Kalimantan Barat yang beberapa wilayahnya berbatasan dengan negara asing, untuk menjaga kedaulatan Rupiah di wilayah NKRI. Salah satunya diwujudkan melalui kebanggaan masyarakat dalam menggunakan Rupiah,” ungkap Agus Chusaini, Kepala KPw BI Kalbar, Senin.

Dalam mensosialisasikan Cinta, Bangga, Paham Rupiah, khususnya kepada para pemuka agama, tentu dalam memainkan kedudukan dinilai memiliki peranan yang strategis, sebagai salah satu sumber informasi dan narasumber masyarakat dalam menghadapi atau menyelesaikan permasalahan.

“Untuk itu, salah satu sasaran dalam kegiatan sosialisasi edukasi Rupiah adalah para pemuka agama, yang diharapkan dapat memberikan multiplier effect diseminasi lebih cepat. Tidak hanya kepada santri, tetapi juga masyarakat sekitarnya,” terangnya

Sebagai rangkaian dari kegiatan sosialisasi, KPw BI Kalbar, juga menyampaikan bantuan lanjutan peduli covid-19 kepada pemuka agama di wilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Bantuan diberikan mempertimbangkan wabah covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 telah memberikan dampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, tidak hanya pada kesehatan tetapi juga ekonomi dan sosial.

Kemudian Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan, dalam sambutannya menyebutkan, pentingnya mengajak masyarakat untuk mencintai, bangga serta paham akan rupiah, terlebih rupiah merupakan satu-satunya mata uang sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Maka dari itu, ikatan Da’i Indonesia kita harapkan dalam dakwahnya bisa menyampaikan penggunaan rupiah, semoga masyarakat kita juga faham pahak dengan rupiah,” kata Ria Norsan

Terlebih di Kalbar, dikatakan Wakil Gubernur Kalbar ini, bahwa provinsi ini yang memiliki kawasan yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, tentunya masih ada penggunaan mata uang ringgit sebagai alat pembayaran.

“Maka dari itu sebagai bentuk cinta kita terhadap tanah air bisa kita wujudkan seperti dengan mencintai rupiah kita harus bangga pakai rupiah,” lugasnya. (Ova)