eQuator.co.id – Rasau Jaya-RK. Syahwaludin Syah yang akrab disapa Lulut ditemukan tewas tergantung di rumahnya, Desa Rasau Jaya Dua, Rasau Jaya, Kubu Raya, Rabu (5/7) menjelang magrib. Pria 29 tahun itu gantung diri karena frustasi tidak mendapat pekerjaan.
Kapolsek Rasau Jaya Iptu Bowo Kusuma mengatakan, korban pertama kali ditemukan istrinya, Anita, 31. Berdasarkan keterangan Anita, Senin (3/7) suaminya pergi meninggalkan rumah dan berpamitan dengannya untuk mencari pekerjaan. Karena sudah dua bulan belakangan ini Lulut menganggur pasca berhenti menjadi operator alat berat.
Dua hari kemudian, Rabu (5/7) sekitar pukul 10.00, Lulut pulang ke rumahnya. “Korban pulang dan bertemu dengan istrinya. Lalu bercerita, mengeluh bahwa dia tidak mendapatkan pekerjaan,” kata Iptu Bowo kepada Rakyat Kalbar, Kamis (6/7) pagi.
Mendengar keluhan itu, Anita berkunjung ke rumah keluarganya yang tak begitu jauh dari rumahnya. Dia meminta solusi, agar suaminya bisa mendapatkan pekerjaan. Menjelang magrib Anita pulang ke rumahnya. Istri korban merasa aneh ketika menemukan rumah dalam keadaan terkunci. Karena dia tahunya sang suami berada di rumah.
Iptu Bowo menceritakan, istri korban mencoba menggedor dan memanggil suaminya untuk dibukakan pintu. Namun tak ada jawaban. “Istri korban lalu mengintip ke dalam rumah melalui jendela samping dan melihat suaminya dalam keadaan tergantung dengan seutas tali di depan pintu kamar mandi,” jelas Iptu Bowo.
Anita terkejut bukan kepalang. Dia langsung berteriak meminta pertolongan kepada warga dan menghubungi anggota Polsek Rasau Jaya. “Setelah anggota datang, bersama warga sekitar, jenazah korban diturunkan dan dibawa ke Puskemas Rasau Jaya untuk dilakukan pemeriksaan. Korban dinyatakan meninggal,” papar Iptu Bowo.
Hasil pemeriksaan sementara dan sesuai dengan visum, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Lulut dinyatakan meninggal karena gantung diri. Iptu Bowo menduga, Lulut putus asa karena belum mendapat perkerjaan. “Kini jenazah korban sudah berada di rumah duka. Pihak keluarga membuat surat pernyataan penolakan otopsi dan menganggap kejadian ini sebagai musibah,” ujarnya. (oxa)
