eQuator.co.id – Pontianak-RK. Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kalbar melakukan Deklarasi Pilkada Damai Anti Hoax di Hotel Kapuas Darma, Kamis (21/6). Deklarasi ini dalam rangka partisipasi menyukseskan Pilkada serentak.
Sedikitnya ada tiga poin yang dideklarasikan. Pertama, Pengurus LIRA akan menjunjung tinggi Pancasila sebagai ideologi dan UU 1945 sebagai dasar negara Indonesia. Kedua, akan berpartisipasi aktif dalam rangka menciptakan kerukunan antarsuku, agama dan ras di Kalbar. Sehingga tercipta persatuan dan kesatuan. Dan ketiga, akan berkomitmen mendukung Polda Kalbar dalam menangkal hoax dan isu SARA yang dapat memecah belah antara kelompok serta lapisan masyarakat.
Menurut Gubernur LIRA Kalbar, Relawati Tika Sutradana, sebagai Ormas yang independen pihaknya akan memantau terselenggaranya Pilkada agar berlangsung damai. Pihaknya juga akan membentuk tim untuk melihat bagaimana pergerakan di TPS yang tersebar di kabupaten/kota se Kalbar. “Walau kita belum ada bekerja sama dengan KPU dan Bawaslu, tapi sebagai kemitraan mandiri kita akan bergerak langsung,” ungkapnya.
Pihaknya akan segera melakukan rapat untuk meletakkan beberapa pengurus LIRA di setiap TPS. Secepatnya mereka akan melakukan koordinasi dengan KPU dan Bawaslu. Dan ditegaskanya, LIRA tidak berapiliasi dengan salah satu pasangan calon (Paslon) manapun. Sebab organisasi ini sifatnya independen dan mandiri. “Apabila terdapat anggota yang mendukung salah satu paslon itu atas nama pribadi, bukan organisasi,” tutup Relawati.
Terpisah, Ketua Forum Mediasi Indonesia (FMI) Zulfydar Zaidar Mochtar berharap ajang pesta demokrasi berlangsung tanpa ada intimidasi. Kalau ada, pihak pemangku kebijakan agar segera tanggap mengambil pendekatan yang terbaik. “Tidak perlu dengan kekerasan, saling mengingatkan melalui pendekatan,” ujarnya.
Pilkada Kalbar mendapatkan perhatian serius pemerintah pusat lantaran menjadi salah satu provinsi yang rentan konflik. Namun Zulfydar menilai itu semua tidak benar. Masyarakat Kalbar cinta damai dan terkenal dengan kesantunannya. “Kalbar sudah aman dengan kepemimpinan Kapolda, Kodam, Danlamal, Danlanud termasuk intelijen negara,” ulasnya.
Dia yakin pihak keamanan sudah memetakan lokasi rawan. Ini yang harus dilokalisir dan cepat diantisipasi. “Jangan dibiarkan, karena akan menjadi ramai dan konflik,” ucapnya.
Menurutnya, keamanan di Kalbar ini bukan menjadi persoalan besar. “Soal keamanan ini sebenarnya masalah kecil bagi jenderal-jenderal kita,” sebutnya.
Diakui dia, selama kontestasi politik memang sudah tampak indikasi perpecahan. Namun bisa diredam atas kerja sama dan koordinasi yang baik dari banyak pihak.
“Kalau dalam minggu-minggu lalu saya pikir ada ke arah itu, tapi di minggu tenang saya pikir masyarakat Kalbar sangat ingin ketenangan dan kedamaian. Sekalipun nanti ada, tapi kecil sekali kemungkinannya,” paparnya.
Laporan: Andi Ridwansyah, Gusnadi
Editor: Arman Hairiadi