eQuator.co.id – Ashanty tersedu-sedu ketika sang bunda, Hj M. Ratu Farida Hanum binti Abdulah Seddik, dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, kemarin (7/11). Dia harus dipeluk dan ditenangkan sang suami, Anang Hermansyah, kala jenazah bundanya perlahan diturunkan ke liang lahat. Ratu Farida meninggal Minggu lalu (6/11) pukul 16.30 WIB di usia 72 tahun.
Setelah pemakaman, Ashanty menceritakan meninggalnya ibunya. Dengan masih sesenggukan, dia menyebut sang bunda tidak sakit apa-apa. Meski, sebulan lalu beliau masuk rumah sakit karena diabetes. Setelah dirawat, ibunya kembali sehat. Ratu Farida juga sempat menyaksikan kelahiran anak kedua Ashanty, Arsya (28/10). Juga merayakan ulang tahun Ashanty yang ke-33 Jumat lalu (4/11). ’’Habis acara selesai, mama sudah pucet. Aku tanya, mama sakit kah? (Beliau jawab) enggak. Terus istirahat di tempat tidur, selonjorin kaki,’’ kenang Ashanty.
Minggu, Ashanty menelepon ke apartemen ibunya. Ayah angkatnya yang menjawab telepon. Pria yang dipanggil Ashanty dengan sebutan Bapak itu mengatakan, ibunya sedang buang air besar. Tiba-tiba Ashanty merasa sangat ingin bicara dengan ibunya. Saat sang bapak hendak memanggil ibu Ashanty, terdengar suara benda jatuh dari dalam kamar mandi.
Saat itu bapaknya mengatakan ke Ashanty bahwa ibunya seperti pingsan. ’’Habis buang air besar terus mama duduk. Pindah tempat gitu. Mama nggak jatuh, cuma kepalanya mengdongak ke atas,’’ jelas Ashanty.
Ashanty dan keluarga menilai, sang ibu seperti membersihkan kotoran dulu sebelum tutup usia. Ashanty mengaku ikhlas. Apalagi, perginya terbilang mudah. Ibunya tidak mengalami sakit yang menyiksa terlalu lama.
Belakangan ini, lanjut Ashanty, setelah sakit diabetes dan sampai pernah stroke ringan, ibunya seperti banyak pikiran. Namun, kelima anaknya tetap berusaha untuk membuat ibunya senang. ’’Tapi mungkin rata-rata orang penyakit diabetes begitu. Drop semua badannya,’’ kata Ashanty.
Sebelum kepergian sang ibu, banyak firasat yang dirasakan teman duet Anang dalam lagu Jodohku itu. Belum lama ini, misalnya, ibunya menginap di rumah Ashanty sampai dua pekan. Baru pekan lalu beliau kembali ke apartemennya sendiri di Fatmawati.
Yang aneh di mata Ashanty, saat pulang, peralatan mandi beliau sengaja ditinggalkan. Saat itu ibunya mengatakan alat mandi itu untuk persiapan kalau ke rumah Anang dan Ashanty di kawasan Villa Cinere Mas, Jakarta Selatan. ’’Eh bener, tadi dimandiin di rumahku pakai sabun dan sampo itu,’’ tambah Ashanty sedih. (glo/c17/na)