Eyang, Sampai Jumpa di Keabadian

eQuator.co.id – Dalam dongeng, cinta sejati akhirnya akan menemukan jalannya dan menang. Apa pun halangannya. Akhir bahagia tersebut jadi pemungkas cerita cinta Habibie dan Ainun. Kemarin (11/9), presiden ke-3 Republik Indonesia tersebut meninggal dunia pada pukul 18.05. Bagi orang-orang terdekatnya, kepulangan Habibie ke Rahmatullah adalah penutup kisah cinta yang penuh haru.

Hal tersebut tersirat dari unggahan Melanie Subono, cucu pemilik nama lengkap Bacharrudin Jusuf Habibie itu. “Eyang… Sampai jumpa di keabadian… Senangnya dah bisa ngelepas kangen sama eyang puteri, bisa berdua-duaan lagi,” tulisnya. Melly Goeslaw pun berpendapat serupa. “Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Selamat jalan Eyang Habibie, bahagia bertemu dengan ibu Ainun di surga-Nya,” ungkap penulis lagu Kamu & Kenangan, soundtrack Habibie & Ainun 3, tersebut di Instagram.

Bunga Citra Lestari atau BCL, yang memerankan Ainun di film pertama Habibie & Ainun, menyatakan Eyang –panggilannya untuk Habibie– adalah sosok yang baik hati. Habibie pernah memuji, BCL selalu menyanyi dengan sepenuh hati. “Terima kasih atas seluruh cinta, kebaikan, dan dukungannya. Betapa patah hati saya karena tidak berkesempatan bilang selamat tinggal. But you are in a better place right now… I love you Eyang,” tulisnya.

Rasa kehilangan, sedih, dan haru yang diungkap Melly, BCL, dan Melanie mewakili simpati berjuta penduduk negeri. Habibie, terlepas dari posisinya di pemerintahan, merupakan teladan dalam perkara hati. Kesetiaan pria kelahiran Parepare tersebut pada Ainun –yang lebih dulu berpulang pada 22 Mei 2010– jadi kisah yang tak akan termakan zaman. Nama Habibie dan Ainun adalah dwitunggal, tidak mungkin terpisah, sebagaimana disebut dalam judul film (Habibie & Ainun) hingga nama wismanya di kawasan Patra Kuningan, Jakarta.

Cintanya pun tidak pudar meski sang istri telah berpulang lebih dulu. Mengutip wawancara Jawa Pos untuk edisi ulang tahun Habibie ke-80 pada Juni 2016, kreator pesawat N-250 Gatotkaca itu tidak pernah meninggalkan atau merasa ditinggalkan Ainun. “Cinta saya dan Ainun tidak bisa dipisahkan maut. Cinta yang bahkan maut pun tidak bisa memisahkan itu hanya mungkin terjadi kalau Anda kecipratan atau diberi cinta Ilahi,” ucapnya.

Rasa cinta Habibie tak hanya sekadar ucapan. Setelah Ainun meninggal, Habibie mengganti momen berdua lewat “apel” rutin ke makam sang istri di TMP Kalibata. Tiap Jumat pagi. Dengan baju koko, syal, dan untaian tasbih yang sama. “Pakaian semua Ainun yang pilih,” lanjutnya. Habibie juga merawat kisahnya lewat cerita. Menulis segala tentang sang istri bak obat. Walau kadang diiringi tangis, Habibie terus berusaha menulis. “Itulah obat di mana dia mencurahkan kerinduan dan rasa cintanya,” ucap Adrie Subono, keponakan Habibie.

Cinta Habibie pada Ainun dibagi tidak hanya dalam cerita. Setidaknya, hingga kini, ada dua film dari sekuel Habibie & Ainun yang menceritakan kisah tersebut.

Bahkan, di bagian ketiga –Habibie & Ainun 3– giliran Ainun muda bercerita. Sosok itu akan diperankan Maudy Ayunda.

Dalam wawancara di kanal YouTube MD Pictures, Habibie menjelaskan, dia melihat Ainun dalam diri Maudy. Alumnus Universitas Indonesia Bandung menilai, kedua sosok itu sama-sama introvert. Pandai, namun tidak terlalu terbuka pada banyak orang. Sama-sama pandai menyanyi. Keduanya juga mahir bermain alat musik.

“Dan ini mungkin kebetulan ya, bentuk matanya juga hampir sama,” ucap Habibie.

Kisah Ainun muda tersebut dijadwalkan tayang pada akhir tahun ini. Pihak MD Pictures pun sudah merencanakan rilis poster dan trailer kemarin (11/9), pukul 19.00. Mereka sudah mengunggah pengumumannya di media sosial. Rencana tersebut dibatalkan. Sejam sebelum rilis poster dan trailer, Habibie berpulang.

”I’m not fine,” begitu kata Habibie ketika Manoj Punjabi menanyakan kabarnya saat berkunjung pada Minggu (9/11) lalu.

Tak disangka itu adalah pertemuan terakhir Manoj dengan Habibie. Menurut Manoj, meski lemah Habibie tampak excited ketika berbicara soal trailer film Habibie & Ainun 3 yang diproduserinya.

”Happy banget. Saya takut karena dia enggak boleh terlalu excited,” ujarnya mengenang Habibie.

Film prekuel dari Habibie & Ainun ini dijadwalkan rilis pada 19 Desember mendatang. Trailernya masih akan tayang pada akhir bulan nanti. Manoj enggan memberi bocoran soal film itu. Dia hanya mengatakan bahwa film ini melengkapi dua film sebelumnya.

”Kisah Ainun tapi dari point of view Habibie,” ujarnya. Manoj suka menyebut film ini mirip kisah Cinderella atau Romeo dan Juliet versi real. Dia berjanji penonton akan dibikin terharu. ”Karena dia punya cinta murni, itu bagi saya elemen terbesar,” tandasnya.

Rasa senang Habibie saat menonton trailer film itu mengingatkan Manoj dengan perasaannya sendiri ketika Habibie mau kisahnya difilmkan. Dia mengenang peristiwa 30 Desember 2010 lalu. Saat itu Manoj tengah berada di London. Setelah beberapa kali merayu Habibie, akhirnya dia menemui titik terang untuk mendapat persetujuan Habibie. Habibie menelponnya.

”Sudah baca buku saya belum (buku Habibie & Ainun, Red)?” kata Manoj menirukan ucapan Habibie.

Manoj mengaku belum membacanya. Habibie lantas menawarkan untuk mengirimkan bukunya ke London lewat adiknya, Fanny, yang saat itu menjadi duta besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda. Namun Manoj menolak karena hendak kembali ke Indonesia. Sesampainya di Indonesia, Manoj membaca buku itu. Langsung jatuh cinta dengan satu kalimat, ‘Ainun, Cantiknya! Kok Gula Jawa jadi Gula Pasir’.

”Saya enggak bayangkan baca itu di 2010. Begitu cintanya beliau dari muda. Dari situ saya sudah ada bayangan gimana film itu,” ujar Manoj.

Selama proses produksi film, Manoj mengaku Habibie tidak pernah sekali pun rewel. Dia selalu mempercayakan seluruhnya kepada Manoj dan kru film lainnya. ”Apapun yang saya lalukan demi kebaikan pak Habibie. Beliau seperti ayah, enggak mungkin saya mau buat sesuatu yang beliau tidak happy,” terang Manoj. Hal itu pun diakui oleh Hanung Bramantyo, sutradara film tersebut. ”Beliau sudah pasti menangis setiap selesai nonton filmnya,” katanya, dalam acara bincang-bincang Mata Najwa kemarin (11/9) malam.

BANYAK KETELADANAN YANG DIWARISKAN

Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalbar, Daniel Johan, turut menyampaikan rasa duka cita yang sedalam-dalamnya. “Turut berbelasungkawa atas wafatnya Presiden ke 3 RI, Pak Habibie,” tulis Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB itu, via WhatsApp kepada Rakyat Kalbar, Rabu (11/9) malam.

Bagi Daniel, sosok almarhum Habibie semasa hidup dikenal sebagai tokoh bangsa. Anak bangsa yang sangat pintar. Seorang Presiden yang berkarakter dan ikhlas mewakafkan hidupnya untuk negara.

“Banyak keteladanan yang sudah ia wariskan untuk indonesia, tentang kecendikiawanan, kenegarawanan, dan bagaimana (Habibie) membawa Indonesia maju dalam teknologi,” tuturnya.

Ia pun berharap, keteladanan Habibie semasa hidupnya bisa dicontoh anak-anak bangsa di seluruh Indonesia. “Semoga warisan karya-karya beliau, bisa kita lanjutkan dan wujudkan,” pungkas DJ, karib dia disapa.

Lain lagi dengan Deputi Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. Ia punya kenangan mendalam ketika mengenang sosok Habibie. Menurutnya, Presiden ke-3 Indonesia itu adalah tokoh demokrasi. Habibie merupakan presiden yang berjasa dalam kebebasan pers Indonesia, pasca orde baru.

“Beliau membuka keran seluas-luasnya untuk mendirikan media massa, sejak itu rakyat Indonesia diberikan kesempatan untuk bebas berpendapat,” tutur pria kelahiran Pontianak itu.

Timpalnya, “Beliau juga menginisiasi berbagai rencana nasional HAM di bidang politik, suatu hal yang sangat tabu di era sebelumnya, kebebasan sipil dan politik di Indonesia dimulai di era Beliau ketika menjadi presiden”.

Selain itu, menurut Herzaky, sosok Habibie sangat nasionalis. Meskipun almarhun ditawarkan bekerja di Jerman karena kejeniusan dan keahliannya di bidang teknologi aeronatika, namun Habibie tetap memilih kembali ke Indonesia saat dibutuhkan negara.

“Beliau adalah anak bangsa yang berhasil membuat dan mengembangkan pesawat terbang pertama asli karya anak bangsa, peninggalan Beliau ini sangat luar biasa dan membanggakan Indonesia,” kenangnya.

Ia pun mendoakan kebaikan dan pengorbanan Habibie semasa hidup menjadi ladang amal menuju peristirahatan terakhir menghadap Sang Khalik. “Mari kita doakan agar arwah Beliau diterima di sisi-Nya, diampuni dosa-dosanya, diterima segala amal ibadahnya, selamat jalan bapak bangsa kita, BJ Habibie,” tutup Herzaky.

Ditambahkan Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Indonesia kembali kehilangan salah seorang putra terbaiknya. “Innalillahi wainaillaihi rojiun, telah berpulang Bapak Bangsa, Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bapak B.J. Habibie, dengan tenang di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta,” tuturnya.

Semua jasa dan pengabdian Habibie, lanjut dia, kepada masyarakat, bangsa dan negara, juga nasihat dan wejangannya kepada generasi penerus, akan dikenang selamanya. Ia berdoa kepada keluarga yang ditinggalkan, diberikan kekuatan, ketabahan, dan kesabaran dalam melepas kepergian Habibie menghadap Sang Pencipta.

“Selamat jalan Pak Habibie, kudoakan semoga engkau khusnul khotimah, diterima di sisi terbaik Allah SWT, dan berbahagia kembali bersama Bu Ainun tercinta, Al Fatihah,” tandas AHY.

 

Laporan: Jawa Pos/JPG, Abdul Halikurrahman

Editor: Mohamad iQbaL