eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Komisi XI DPR RI mendorong pemerintah memberi intensif kepada para eksportir Indonesia apabila menyimpan dollar di dalam negeri. Tujuannya meningkatkan cadangan devisa negara, sehingga mampu mengontrol nilai tukar rupiah agar tidak terus merosot.
Anggota Komisi XI DPR RI Michael Jeno mengatakan, kebijakan lalu lintas devisa bebas menjadi harapan bagi Indonesia. Supaya dapat meningkatkan cadangan devisanya.
“Kalbar sebagai salah satu penghasil komoditas ekspor. Seperti CPO dan bahan tambang. Tentu hal ini juga menjadi peluang bagi Indonesia dalam meningkatan devisa,” ujarnya, Rabu (29/8).
Hasil Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Kalbar bukan tidak mungkin di ekspor. Ini juga dapat membuat kondisi nilai tukar rupiah menjadi lebih baik. Karena juga dapat menggunakan kebijakan lalu lintas devisa bebas. “Perusahaan nantinya dollar yang diperoleh bisa bebas disimpan dimana saja. Bisa di Singapura, Hongkong, ini tidak salah, karena kebijakan lalu lintas bebas devisa,” katanyanya.
Dollar yang disimpan di negara lain, tidak menambah devisa Indonesia. Padahal akan lebih bijak bagi perusahaan eksportir Indonesia, termasuk Kalbar menyimpan dollarnya di dalam negeri.
“Ini yang terjadi sekarang, sebab adanya aturan bebas devisa. Berawal dari krisis pada 1998 lalu, sehingga kebijakan ini dikeluarkan,” jelasnya.
Pemerintah bersama Komisi XI tetap mengontrol kebijakan tersebut. Meskipun ia melihat kondisi perkembangan global turut menjadi tekanan. “Seperti IMF dan yang lainnya mereka ingin lalu lintas devisa bisa sebebas sekarang,” tuturnya. (nov)