eQuator.co.id-PONTIANAK – Eksponen Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pro Jokowi-Ma’ruf Amin Kalbar menyatakan siap sedia memenangkan pasangan ini sebagai Presiden dan Wakil Preaiden Republik Indonesia 2019-2024.
Ketua Eksponen Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Pro Jokowi – Ma’ruf Amin Kalbar, Mulyana yang didampingi Ato’ Ismail menuturkan ada beberapa alasan pihaknya mendukung Paslon nomor 1 ini.
Pertama, dalam hal keagamaan, Jokowi dinilai sebagai pemimpin yang pro dan peduli dengan umat beragama, khususnya muslim.
“Pak Jokowi hampir selalu menyempatkan diri hadir di berbagai agenda besar yang dihelat oleh banyak organisasi Islam yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Alasan kedua, adalah pembangunan nasional. Jokowi telah membangun Indonesia di berbagai daerah. Terutama luar Pulau Jawa dengan tanpa mengabaikan Jawa.
“Yang dalam konteks pembangunan manusia dapat dimaknai melaksanakan pembangunan-pembangunan baru yang lebih bermanfaat dan bermaslahah, tanpa melupakan pembangunan lama yang juga bermashlahah,” ucapnya.
Ketiga pertumbuhan ekonomi berhasil di angka 5 persen lebih dan inflasi stabil d angka 3,5 persen dan masuk G 20 sehingga NKRI jadi negara terus tumbuh akan jadi negara maju sementara banyak negara seperti Turki , Brazil, dan Yunani yang mengalami resesi ekonomi bahkan bangkrut.
Keempat kemudahan perizinan usaha sudah dirasakan pengusaha di tingkat nasional dan daerah dengan sistem 1 pintu dan pemangkasan izin dan penurunan pajak UMKM dari 1 persen jadi setengah persen.
Kelima banyak program yang telah dilaksanakan sesuai visi misi seperti tol laut, dana desa, sertifikat gratis lebih dari 5 juta per tahun, PKH, pemangkasan bunga KUR dari 20 persen menjadi 8 persen.
Keenam dalam konteks daerah maka kami merasakan langsung manfaat dari banyaknya infrastruktur strategis yang telah di bangun atau dalam proses pembangunan. Seperti border di Sambas, jalan perbatasan negara, jembatan landak, penambahan prasarana PDAM pontianak, pelabuhan samudra.
Dalam konteks lain pihaknya mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin karena hampir sesuai dengan cita-cita pendiri HMI tentang Keislaman dan Keindonesiaan. Dan berkesesuaian juga dengan hasil rekomendasi Munas KAHMI di Medan bahwa NKRI Harga mati, tidak bisa diotak atik lagi.
“Kemudian penghargaan yg besar pak Jokowi terhadap Pendiri HMI dengan diberikannya anugrah “Pahlawan Nasional” kepada kanda Lafran Pane,” pungkasnya. (riz)