eQuator.co.id – MENJELANG datangnya tahun politik, hoax yang berkaitan dengan politik makin ngawur. Lihat saja yang satu ini. Sebuah billboard di Kota Padang diedit sedemikian rupa dengan menggunakan aplikasi olah digital untuk menyudutkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Foto billboard editan itu menyebar di media sosial beberapa hari terakhir. Isinya sangat provokatif, ’’PDIP TIDAK BUTUH SUARA UMAT ISLAM’’. Di bawahnya terpampang pula tulisan nama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Selain tulisan, di billboard tampak logo-logo partai pendukung pemerintah. Mulai PDIP, PKB, Golkar, PPP, Hanura, Nasdem, hingga Perindo.
Banyak yang percaya dengan konten billboard editan tersebut. Misalnya, akun Facebook Rosidi L. Abul Jauza. Dia menuliskan kalimat, ’’Buktikan kalau PDIP tak butuh umat Islam’’. Status itu dilengkapi pula dengan foto billboard ’’PDIP Tidak Butuh Suara Umat Islam’’.
Berdasar penelusuran di Google Image, ternyata foto tersebut merupakan editan dari sebuah papan iklan di Padang, Sumatera Barat. Gambar dan isi aslinya tidak berkaitan dengan PDIP. Gambar di billboard yang asli sebenarnya memuat pesan iklan layanan masyarakat yang dibuat pemilik papan iklan, yakni Speed Advertising.
Tulisan dalam billboard itu sempat viral. Sebab, isi pesannya cukup menarik. Yaitu, ’’Pesan Istri kepada sang Suami: Wahai suamiku…Carilah rezeki yang halal saja. Aku dan anak-anakmu rela lapar dengan yang sedikit tapi halal daripada kenyang namun dibakar API NERAKA’’. Dalam billboard tersebut, terdapat foto siluet seorang perempuan yang sedang menengadahkan tangan.
Jawa Pos juga langsung mengonfirmasi pemilik billboard melalui nomor telepon di sana. Dimas Aditya, wakil pimpinan Speed Advertising, menyatakan sudah mendengar bahwa billboard-nya diedit dan menjadi bahan hoax.
“Iya, saya sempat mendengar,’’ ujar Dimas.
Dia heran dengan ulah tangan-tangan usil tersebut. Menurut Dimas, sampai saat ini isi billboard itu masih sama. Berisi pesan layanan masyarakat tentang mencari rezeki yang halal. Billboard tersebut berdiri di Jalan M. Yamin di depan Masjid Muhammadiyah, Padang.
“Masih sama kok isi pesannya. Kami pasangi seperti itu karena belum ada klien saja,’’ jelasnya.
Hoax mengenai PDIP tidak butuh suara umat Islam sebenarnya sudah lama beredar. Tepatnya setelah pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu Ormas) menjadi UU Ormas. Sumbernya adalah sejumlah blog yang diduga dibuat orang yang sama dan bergerak di bidang bisnis sebar fitnah.
Mega dibenturkan dengan umat muslim lewat sebuah tulisan berjudul Megawati: Partai Kami Tidak Khawatir Sedikit pun Kehilangan Pemilih Muslim meski Partai Kami Telah Mendukung UU Ormas. Tulisan itu diturunkan beberapa blog. Salah satunya adalah reportase-today.blogspot.com. Berita tersebut dibuat pada 28 Oktober 2017.
Artikel itu 100 persen clickbait. Judulnya tidak sesuai dengan isinya. Tidak ada statement apa pun dari Megawati terkait dengan UU Ormas. Kini blog reportase-today sudah tidak bisa diakses. Namun, masih ada jejaknya di cache Google Search. (Jawa Pos/JPG)
FAKTA: Konten papan reklame yang membenturkan PDIP dengan umat Islam merupakan hasil olah digital karya pembuat hoax. Konten asli papan reklame di Padang tersebut adalah iklan layanan masyarakat tentang imbauan mencari pekerjaan yang halal.