eQuator.co.id – INI juga disinformasi terkait dengan kartu tanda penduduk (KTP). Akun Facebook Aldi An Syah membagikan foto tiga e-KTP dengan wajah yang sama, namun berbeda nama. Di samping e-KTP itu terdapat tiga NPWP (nomor pokok wajib pajak) dengan nama yang berbeda.
Dalam posting-annya, Aldi An Syah memperingatkan akan kecurangan dalam Pilpres 2019. ’’Satu Orang CHINA tiongkok Bisa memiliki Tiga EKTP langsung, buat memilih, PDIP partai boneka TITIPAN CHINA KOMUNIS, sedangkan bagi, warga negara indonesia, sampai sekarang belum Bisa memiliki EKTP, sungguh tragis nasib negara kita.’’ Begitu penggalan tulisan Aldi An Syah dalam sebuah grup.
Dari penelusuran yang dilakukan Jawa Pos, tampaknya ada disinformasi dalam pesan tersebut. Foto yang disebarkan akun Aldi An Syah itu merupakan e-KTP palsu yang dikirim dari Kamboja.
Ceritanya, pada awal 2017, Dirjen Bea Cukai menggagalkan pengiriman 36 e-KTP ilegal dari Kamboja. E-KTP tersebut dikirim dalam paket yang di dalamnya juga terdapat NPWP, buku tabungan, dan kartu ATM.
’’Kalau melihat ada KTP, NPWP, buku tabungan, dan kartu ATM, bisa jadi pengiriman paket ini terkait dengan kejahatan ekonomi?. Misalnya, kejahatan siber, kejahatan perbankan, judi online, narkoba, prostitusi, dan pencucian uang,’’ ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi dalam jumpa pers di kantornya, Rawamangun, Jakarta, sebagaimana dikutip dari JawaPos.com, Jumat 10 Februari 2017. (Jawa Pos/JPG)