eQuator – Sintang-RK. Pemerintah Pusat (Pempus) mengirim dua tim medis ke Ketungau Tengah dan Ketungau Hulu, dua kecamatan di Kabupaten Sintang yang berbatasan langsung dengan Kerajaan Malaysia.
“Pengiriman tim medis ke perbatasan ini merupakan Program Nusantara Sehat. Mereka bertugas selama dua tahun,” kata Hary Sinto Linoh, Kepala Dinas Kesehatan Sintang kepada wartawan, belum lama ini.
Tim medis yang diperbantukan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tersebut, jelas Sinto, terdiri atas tenaga gizi, kesehatan masyarakat, lingkungan, bidan dan tenaga laboratorium.
“Dalam Program Nusantara Sehat ini, Kabupaten Sintang tidak kebagian jatah dokter. Karena penyebaran dokter di Sintang sudah merata, setiap kecamatan ada seorang dokter, di setiap Puskesmas,” ungkap Sinto.
Menurutnya, pengiriman tim medis ke kecamatan perbatasna ini sangat membantu dalam pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Pemkab berharap, tim medis yang dikirim ini dapat mendorong peningkatan derajat kesehatan di tempat tugasnya,” ujar Sinto.
Menurut Sinto, Tim Nusantara Sehat ini bukan sebatas membantu pelayanan kesehatan. Namun juga diminta untuk ikut memetakan persoalan kesehatan di tiap desa di kecamatan wilayah penempatan.
Karena itu, tambah dia, tim medis tersebut diharapkan tidak hanya bercokol di Puskesmas, tetapi juga terjun langsung mendatangi seluruh desa. “Misalnya di Ketungau Tengah mempunyai 29 desa. Potret kesehatan keseluruhan desanya, supaya dapat dipetakan,” pesan Sinto.
Pengiriman dua tim medis ke kawasan perbatasan di Sintang ini, kata Sinto, tidak cukup. Olehkarenanya, Pemkab Sintang akan mengusulkan kembali ke Pempus agar menambah tim tersebut, supaya daerah perhuluan mendapat prioritas. “Mudah- mudahan dua kecamatan di perhuluan Sintang mendapat perhatian Pempus dengan menempat tim medis lagi,” harapnya.
Dia menambahkan, pembiayaan dalam Program Nusantara Sehat sepenuhnya ditanggung Pempus. Pemkab Sintang hanya mengusulkan wilayah penempatan. “Gaji para tim medisnya juga dari APBN. Bukan dari APBD,” tutup Sinto.
Laporan: Achmad Munandar
Editor: Mordiadi