eQuator.co.id – Pontianak-RK. Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak bersama PT Pertamina (Persero) Kalbar melakukan sidak terhadap sejumlah rumah makan yang masih menggunakan elpiji subsidi, Kamis (16/5) sore.
“Hari ini kami melakukan pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap Horeka (Sektor Usaha Hotel dan Restoran dan Kafe) di wilayah Kota Pontianak,” kata Diskumdag Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo, Kamis sore.
Ia mengatakan, dalam sidak ini juga dilakukan sosialisasi tentang penggunaan elpiji 3 kilogram, agar Horeka dapat mengganti kepada elpiji nonsubsidi, seperti Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram atau lainnya.
Ia menjelaskan, setelah melakukan sosialisasi di dua rumah makan yang ditemukan menggunakan elpiji subsidi, kedua pemilik rumah makan tersebut bersedia mengganti atau beralih menggunakan elpiji nonsubsidi, yakni Bright Gas 5,5 kilogram.
“Yang paling penting dalam hal ini, dari sosialisasi tersebut kedua pemilik rumah makan mau mendukung program pemerintah, yakni bagi yang sudah mampu agar beralih ke elpiji nonsubsidi, karena mereka tidak termasuk usaha mikro lagi,” ujarnya.
Ia berharap, langkah baik atau beralihnya kedua pemilik rumah makan kepada elpiji nonsubsidi tersebut menjadi contoh kepada pemilik rumah makan, restoran dan lainnya untuk juga menggunakan elpiji nonsubsidi.
“Menurut pengakuan pemilik Rumah Makan Minang tadi, enam tabung elpiji subsidi itu digunakan untuk memanaskan masakan mereka, dan mereka juga menggunakan elpiji nonsubsidi,” kata Haryadi.
Ia menambahkan, elpiji tiga kilogram atau subsidi hanya khusus untuk usaha mikro dan rumah tangga tidak mampu, sehingga diluar itu tidak berhak menggunakannya. “Kami imbau pangkalan elpiji agar selektif dalam menjualnya sehingga elpiji tiga kilogram memang digunakan oleh yang berhak saja atau tetap sasaran,” katanya.
Sementara itu, Sales Axecutive Elpiji Pertamina Pontianak, Yodha Galih mengatakan, pihaknya hari ini melakukan penyuluhan kepada Horeka. Dari dua lokasi yang ditemukan menggunakan elpiji subsidi, kedua pemilik rumah makan itu mau beralih kepada elpiji nonsubsidi.
“Hari ini kami tawarkan dua tabung tiga kilogram ke satu tabung Bright Gas 5,5 kilogram ditambah dengan isinya secara gratis. Di bulan Ramadan ini kami melakukan pembinaan juga memberikan potongan harga kepada mereka,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Yodha menambahkan, setelah sosialisasi tersebut kalau ternyata kembali lagi menggunakan elpiji subsidi, maka pihaknya menyerahkan kepada Diskumdag Kota Pontianak dalam melakukan langkah selanjutnya.
Yodha mengimbau kepada para pemilik Horeka agar secara sukarela untuk berpindah menggunakan elpiji nonsubsidi. “Karena elpiji subsidi peruntukannya untuk masyarakat yang tidak mampu, sementara mereka (Horeka, red) tidak berhak menggunakannya,” katanya. (lid)