Driving Range Baru untuk Pegolf Kalbar

TEST DRIVE. Seorang pegolf memukul bola golf di Tanjungpura Golf Driving Range, Pontianak, Sabtu (5/3) sore. Deska Irnansyafara/RK.

Hari ini, pecinta olahraga Golf di Kalbar patut bergembira. Setelah empat tahun merasa hampa tanpa sarana lapangan, kini pegolf Pontianak bisa leluasa bermain dan berlatih di padang golf baru seluas 14.800 meter.

Deska Irnansyafara, Pontianak

 

Gubernur Cornelis diagendakan hadir meresmikan Tanjungpura Golf Driving Range, padang Golf baru tersebut yang sengaja dibangun untuk pembinaan pegolf junior dan tempat berlatih pegolf senior.

“Tempat pembibitan atlet-atlet golf baru,” ujar penanggung jawab Tanjungpura Golf Driving Range, H. Rusliansyah, dijumpai wartawan koran ini di sela-sela persiapan peresmian, Sabtu (5/3) sore.

Dua belas bupati serta dua wali kota di Kalbar, pimpinan DPRD Provinsi Kalbar, DPRD Kota Pontianak, forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda), Rektor Universitas Tanjungpura, dekan fakultas termasuk mahasiswanya, akan menyaksikan peresmian hari ini.

“Pengurus Provinsi PGI Kalbar akan menyerahkan bantuan beasiwa kepada 10 mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Untan,” tuturnya.

Peresmian dilaksanakan pukul 09.00 WIB diramaikan atraksi drumband dan seni budaya. “Kita berharap Tanjungpura Golf Driving Range ini menjadi tempat menciptakan atlet-atlet golf berprestasi di masa yang akan datang,” harap Rusliansyah.

Persatuan Golf Indonesia (PGI) Kalbar juga merangkul Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) bekerja sama dengan Untan membangun Golf Driving Range ini. Sebab, PGI Kalbar empat tahun lebih tidak memiliki tempat latihan.

“Tadinya di GOR Pangsuma. Tapi lahannya sekarang digunakan Pemrpov untuk kegiatan lain,” ungkap dia.

Sepanjang belum memiliki padang golf, pegolf Kalbar memilih meninggalkan olahraga yang berasal dari Skotlandia ini. Awalnya ada 300 lebih pegolf, amatir maupun profesional. “Karena tidak ada tempat latihan berkurang terus dan sekarang tersisa 100 orang. Yang aktif paling 50 orang saja,” beber Rusliansyah.

Menurutnya, olahraga Golf bersifat kurang lebih seperti olahrga lain. Tanpa berlatih, keterampilan tak akan terasah. Kalbar sendiri sering mengirim atlet golf untuk kegiatan olahraga nasional seperti Pra-Pon dan Pekan Olahraga Nasional (PON). Bahkan, turnamen-turnamen amatir.

“Tapi tidak bisa berprestasi, karena ketiadaan tempat latihan. Akhirnya setelah PGI Kalbar mengajukan permohonan kepada Rektor Untan untuk memanfaatkan lahan ini, barulah ada padang golf lagi,” terangnya.

Untan tidak semata-mata meminjamkan begitu saja lahan yang berada tepat di belakang Auditorium tersebut. Selain ada sistem sewa pakai sesuai ketentuan yang berlaku, PGI Kalbar juga membantu memberi beasiswa kepada mahasiswa Untan setahun sekali.

“Kita ikuti semua aturan, ketentuan negara serta peraturan yang berlaku. Di tahun pertama ini, ada 10 mahasiswa yang menerima bantuan sebesar Rp72 juta. Bantuan ini kemungkinan bisa meningkat setiap tahunnya,” papar Rusliansyah.

Rektor Untan juga menjadikan Tanjungpura Golf Driving Range sebagai laboratorium mahasiswa FKIP. “Mahasiswa bebas berlatif golf, termasuk para dosen dan seluruh anggota civitas,” jelasnya.

Ketua Pengprov PGI Kalbar itu mengatakan, padang golf tersebut tidak untuk sewa bisnis melainkan untuk umum dan berkaitan juga dengan kegiatan Untan. Publik akan dikenakan tarif sesuai ketentuan dari manajemen yang akan digunakan untuk biaya pemeliharaan dan operasional.

Manajemen Tanjungpura Golf Driving Range pun telah menyiapkan pusat informasi seputar golf di www.tanjungpuragolf.com. “Ada teori belajar bermain golf dan bisa untuk mengetahui aktivitas di driving range,” demikian Rusliansyah. (*)