Sebenarnya, Pemuda Dayak itu ke Bandara bukan untuk menolak kedatangan Wasekjen MUI. Namun, untuk menyambut Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Cornelis. Saat berada di Bandara itu mereka mendengar kedatangan Wasekjend MUI.
”Melalui pimpinannya Anderas, mereka menyampaikan penolakan,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Saadi mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya juga masih belum bisa menghubungi Zulkarnaen setelah insiden tersebut terjadi. Menurutnya, Wasekjen MUI tersebut pergi ke wilayah Kalimantan Barat untuk alasan pribadi.
’’Kami tidak tahu apa alasannya pergi ke sana karena tidak ada penugasan dari MUI. Namun, kemungkinan besar dia diundang oleh warga muslim lokal sebagai tokoh agama,’’ jelasnya saat dihubungi Jawa Pos, kemarin (12/1).
Dia menegaskan bahwa pihaknya akan mencoba menyelidiki akar permasalahan dari insiden tersebut. Namun, dia menghimbau kepada semua lapisan masyarakat agar tak ikut terpancing atau malah ikut memprovokasi. Menurutnya, semua permasalahan yang menyinggung masyarakat Dayak bisa diselesaikan secara damai.
’’Kepada saudara muslim saya himbau agar tidak ikut emosi. Juga sahabat saya di Kalimantan sana untuk tetap tenang,’’ terangnya. Sementara, Wasekjend MUI Tengku Zulkarnain saat dihubungi tidak menjawab. Pesan singkat yang dikirim juga belum dibalas. (Jawa Pos/JPG)