Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Pribahasa ini tepat disematkan kepada Siti Rafidah. Ia ditinggal suami usai menjadi korban tabrak lari. Kini masih dirawat di rumah sakit. Siti Rafidah juga membutuhkan biaya berobat.
FAUZI YOSI ESISKA, Jambi
eQuator.co.id – BALUTAN perban masih menempel di lengan kiri Siti Rafidah (33) warga RT 28 Sumber Rejo Kelurahan Mayang Mangurai Kecamatan Alam Barajo. Ia menjadi korban kecelakaan lalulintas (lakalantas). Kecelakaan terjadi bersama suaminya. Tak ada yang menduga Ia ditinggal suaminya saat baru dua hari di Rumah Sakit. Ia butuh biaya pengobatan.
Kondisi Siti Rafidah lebih parah dari suaminya yang hanya mengalami lecet ringan. Saat dilarikan ke Rumah Sakit Erni Medika yang berada di Kelurahan Talang Bakung Kecamatan Jambi Selatan, Dia tak sadarkan diri, karena mengalami benturan hebat di kepala dan patah tulang lengan sebelah kiri. Ditemui di ruang perawatan, Dia masih tidak mengetahui penyebab dirinya ditinggal suami.
“Saya lupa lokasi kami berkendara, yang Saya ingat kami menggunakan sepeda motor di kawasan Talang Bakung, tahu-tahu ada yang hantam dari belakang dan setengah sadar Saya sudah berada di Rumah Sakit,” kata Siti, Selasa (6/3).
Dia menuturkan, dua hari mengalami koma, usai menjadi korban tabrak lari. Hari pertama dan kedua suami masih rajin menjenguk, tapi, perubahan terjadi di hari ketiga hingga saat ini suami sudah tidak pernah lagi menjenguk. Kalaupun ada hanya melakukan komunikasi via ponsel dan pesan singkat saja.
“Tanya kabar Saya saja, tapi beberapa hari terakhir Saya coba hubungi sudah tidak diangkat lagi. Ada pernah terakhir telepon yang angkat anak Saya yang paling kecil, suami bilang mau cari kerja lagi di Kalimantan dan maaf tidak bisa merawat kami lagi,” lirihnya.
Riki Hamdani yang merupakan suminya, merupakan suami kedua. Suami pertama yang dinikahinya telah meninggal beberapa tahun silam. Dari perkawinan pertama Dia memiliki dua anak yang pertama Cahaya (13) saat ini sekolah di Pondok Pesantren Insan Madani Aur Duri. Sedangkan yang kedua adalah Indah (7) dan saat ini bersekolah di MI Salamah.
“Setelah suami tinggalkan Saya di rumah sakit, anak yang paling kecil inilah yang merawat hingga sekarang. Kawan-kawan anak saya yang kecil sering telepon, kenapa tidak masuk, tapi dijelaskan anak saya masih merawat ibu,” terangnya.
Kesehariannya Dia bekerja melulur orang lain, namun, saat tidak ada panggilan lulur dia ikut membantu suami mencari nafkah, apalagi suami bekerja serabutan. Pernikahnannya dengan suami kedua sudah terjalin selama delapan bulan. Suami kedua inilah yang ketika itu mendatangi kontrakannya untuk minta diajarkan mengaji, setelah itu menikahinya.
“Asli saya dari Kepulauan Riau, kalau suami asli Sumatera Utara, sekarang sudah kehilangan kontak. Saat ini saya membutuhkan uluran tangan untuk membayar bayar rumah sakit, kebutuhan anak-anak dan hidup saya, apalagi kontarkan masih ada sisa empat bulan lagi,” urainya.
Sementara, Erni selaku Owner RSU Erni Medika menambahkan, Siti Rafidah masuk rumah sakit (22/2) lalu. Saat masuk rumah sakit korban dalam kondisi tidak sadarkan diri, sedangkan suami korban hanya mengalami luka ringan saja. Korban dibawa oleh warga masyarakat ke rumah sakit.
“Selama dua hari korban tidak sadarkan diri dan baru (25/2) korban sadar, karena dari rekam medis kepala korban mengalami benturan hebat, lalu ada benturan dipunggung, dan patah lengan sebelah kiri,” jelasnya.
Pihak rumah sakit pun telah berusaha membantu korban untuk menghubungi suami, tapi tidak pernah ada respon dari suami. Sebagai rasa kemanusiaan, pihak rumah sakit tetap memberikan perawatan kepada korban, hingga korban benar-benar pulih.
“Untuk biaya perawatan nanti kan bisa melalui asuransi yang dikeluarkan Jasa Raharja dan dari rumah sakit sendiri, masa ada korban lakalantas terus ditinggal suami kami usir dari rumah sakit,” tandasnya. (*/Jambi Ekspres)