Dispenda Siap Full 100 Persen Razia

Tingkatkan Penerimaan PAD Hingga Rp1,9 Triliun

ilustrasi. net

Pontianak-RK. Dinas Pendapatan Kalbar (Dispenda) Kalbar menargetkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalbar pada tahun 2016 ini sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Rp1.923.033.471.000. Untuk mencapai itu, Dispenda kalbar siap full 100 persen menggelar razia.

“Sebelumnya target kita di 2015 sebesar Rp1.900.842.600.085, berhasil terealisasi sebesar Rp1.701.738.212.001,45,” katanya Kepala Dispenda Kalbar, Samuel, disela-sela menggelar rapat koordinasi dalam rangka pemantapan target bersama Unit Pelayanann Pendapatan Daerah (UPPD) se-Kalbar di Kantor Dispenda Kalbar, Kamis (21/1).

Untuk mengejar target tersebut, Dispenda Kalbar kata dia akan menggalakkan sejumlah program, agar target yang dicanangkan itu dapat terealisasi secara maksimal. Salah satunya dengab rutin menggelar razia kendaraan. “Seperti tahun 2015, kita akan full 100 persen razia,” katanya.

Artinya dari sisi kegiatan, razia akan dilakukan lebih intens dari tahun sebelumnya. Namun dari sisi cara, Dispenda tetap mengakar pada motode persuasif dan edukatif. “Berdasarkan evaluasi tahun 2015, razia dan operasional pelayanan lebih efektif dalam rangka meningkatkan kesadaran publik dan pengoptimalan PAD,” katanya.

Sehingga, lanjut Samel, kegiatan razia yang dilakukan Dispenda ini bukanlah bertujuan untuk menangkap atau menindak si pengendara. Namun lebih kepada pengecekan, pendataan serta memfasikitasi masyarakat yang tidak sempat membayar pajak di kantor Samsat.

“Masalahnya masyarakat ini terbiasa lalai. Ketika kita lakikan razia, 80 persen mereka bisa langsung bayar di tempat. Kalau sisanya yang 20 persen, akan datang ke Samsat. Kita harapkan jangan takut dengan petugas razia. Karena sifatnya persuasif dan esukatif. Disana (saat razia) kita juga membuka ruang komunikasi bagi masyarakat, sampaikan permasalahan dan tanyakan, jika ada yang belum jelas,” katanya.

 

Selain gencar melakukan razia, Dispenda juga mengoptimalkan pembayaran pajak-retribusi dengan cara membangun gerai-gerai, mengintenskan operasional mobil Samsat keliling ke desa-desa terpencil dengan melibatkan desa, lurah, kecamatan dan kelompok-kelompok masyarakat.

“Namun artinya kita tidak selalu masuk ke daerah terpencil. Kita lihat dimana daerah terpencil yang punya banyak wajib pajaknya. Jadi biasa kita pusatkan disatu desa saja, nah masyarakat yang dekat-dekat situ yang mendatangi. Seperti di Singkawang dan Ngabang beberapa bulan lalu, ada kelompok masyarakat yang minta, kami kirim tim ke sana,” katanya.

Masih dalam rangka menggenjot realisasi penerimaan PAD, Dispenda Kalbar juga aktif melakukan penjaringan ditenpat-tempat potensial, yang ramai, baik siang maupun malam, seperti pada event-event, konser-konser, bazar, pameran, gawai, yang ada kabupaten kota di Kalbar.

“Kemudian, kami juga akan menerapkan penyuluhan, kerjasama dengan pemerintah kabuapten kota dengan masyarakat, pengusaha. Kami juga menyebaran brosur, leplet, spanduk, baliho, di lokasi strategis. Termasuk melakukan sosialisasi melalui media,” katanya.

Untuk mengoptimalkan progres yang akan dicapai, Dispenda juga melakukan evaluasi terhadap UPPD-UPPD yang ada, sebulan sekali, dengan tujuan untuk mengkorelasikan optimalisasi pendapatan dengan pelayanan yang bermutu baik, mudah, cepat dan dekat.

“Kita akan lakukan evaluasi dan pembenahan terus, sambil mencari terobosan yang baik buat masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Zulkifli, salah seorang warga Kelurahan Pal V yang ditemui saat sedang melakukan transaksi pembayaran pajak melakui Samsat keliling siang kemarin mengaku senang dengan alternatif pembayaran pajak kendaraan bermotor yang diberlakukan oleh Dipenda Kalbar. “Biasanya saya bayar melalui bank. Cuman pas kebetulan tadi saya ngambil plat (nomor kendaraan) motor di Dispenda, luat ada mobil Samsat diluar ya sekalian saja (bayar pajak). Pelayanannya simple, cepat, endak sampai 15 menit,” katanya. (fik)