eQuator – Pontianak-RK. Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kalbar sebagai koordinator pendapatan daerah, optimis realisasi penerimaan retribusi tahun anggaran 2015 terlampaui. Sebagaimana target anggaran perubahan Rp132.649.089.000, dan sampai November lalu, penerimaan sudah terhimpun Rp114.471.912.558,32 atau 86,30 persen.
“Angka tersebut sama dengan pembukuan hasil rekonsiliasi kas daerah, Dispenda dan dinas/instansi penghasilan,” ungkap Kabid Retribusi, PLL dan Bagi Hasil yang diwakili Kasi Retribusi Dispenda Kalbar, Zulkarnaen, S.Sos, kemarin.
Secara rinci dijelaskannya, penerimaan untuk retribusi jasa umum target Rp127.722.475.860, terealisasi Rp 109.442.207.952,89 atau 85.69 persen. Retribusi jasa usaha target Rp4.492.403.677, terealisasi Rp4.668.477.465,43 atau 103,92 persen, sedangkan retribusi izin tertentu target Rp434.210.000, terealisasi sebesar Rp426.542.980 atau 98.23 persen.
Dikatakan Zulkarnaen, optimisme pencapaian target dengan sisa waktu selama Desember ini, beralasan dengan asumsi dari angka penerimaan rata-rata per bulan, kemudian pengalaman tahun sebelumnya. Biasanya penerimaan selama Desember cukup besar, dengan harapan kondisi ekonomi semakin membaik dan daya beli masyarakat meningkat.
“Atas nama Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalbar, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kerja keras yang dilakukan dinas/instansi penghasil pengelolaan retribusi daerah Provinsi Kalbar, baik upaya mengoptimalkan penerimaan sesuai kewenangan, maupun ketelitian dan ketetapan waktu melakukan pembukuan dan pelaporan,” ungkap Zulkarnaen.
Menurutnya kegiatan rekonsiliasi yang diadakan setiap triwulan tahun anggaran, sangat penting dalam rangka evaluasi pelaksanakan tugas. Dampaknya cukup baik, agar penerimaan pembukuan dan laporan dapat segera diketahui, apabila terjadi kekeliruan atau kesalahan.
Disisi lain kegiatan ini dapat dijadikan sarana koordinasi, mengatasi masalah baik di sisi administrasi, maupun hambatan di lapangan. Melalui pertemuan inilah, bisa bersama-sama merumuskan upaya mengatasinya.
“Tak kalah penting, kegiatan rekonsiliasi ajang komunikasi diskusi berbagi ilmu dan pengalaman,” tegas Zulkarnaen. (Humas Dispenda Kalbar)