eQuator.co.id – PONTIANAK-RK. Jelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat menggelar inspeksi mendadak di sejumlah pasar tradisional di Kota Pontianak, Kamis (30/6). Pada Sidak tersebut Disnakeswan mengambil sampel daging untuk uji laboratorium.
Sidak yang dibantu pihak kepolisian dan Satpol PP itu dimulai dari Pasar Puring Siantan, Pontianak Utara. Petugas memeriksa sejumlah daging dan ayam potong yang dijual oleh pedagang. Ditemukan sejumlah sosis berasal dari Malaysia..
Setelah dipastikan tidak ada temuan, Sidak dilanjutkan ke Pasar Kemuning, Kota Baru, Pontianak Kota. Di lokasi itu petugas menemukan ayam yang kondisinya kurang baik lantaran tidak langsung dikeluarkan isi perutnya setelah dipotong.
Kepala Disnakeswan Kalbar Abdul Manaf memastikan tidak ada produk berbahaya yang dijual pedagang. Ia menjelaskan yang ditemuan hanya ayam yang kondisi kurang baik. Ayam yang dipotong tidak langsung dikeluarkan isi perutnya.
“Jika dibiarkan dalam waktu yang lama akan berbahaya saat dikonsumsi,” katanya.
Manaf memastikan itu ayam tersebut bukan tiren, hanya prosesnya yang keliru. “Jika setelah dipotong dibiarkan begitu lama tanpa dikeluarkan isinya, daging bisa tercemar kuman karena di usus itu banyak kuman. Jika dibiarkan bisa berbahaya. Pertama enzimnya bereaksi dan kuman akan bergerak. Meskipun kumannya mati saat dimasak tapi toksinnya tetap ada. Itulah yang bisa menyebabkan keracunan massal,” terangnya.
Di Sidak, petugas mengambil beberapa sample daging yang dijual pedagang untuk dilakukan uji laboratorium.
“Kami ambil sample untuk dilakukan uji laboratorium. Tetapi dari tes cepat yang kami lakukan tidak ditemukan apa-apa,” kata Manaf.
Manaf berharap pedagang juga dapat ikut menjelaskan ke masyarakat mana daging yang layak di konsumsi dan yang tidak. Ia pun menilai tingkat kesadaran masyarakat di pasar tradisional sudah semakin membaik.
“Sementara itu untuk harga daging ayam dan sapi masih stabil. Tidak ada perubahan harga yang signifikan, terkecuali untuk telur ayam,” demikian Manaf.
Laporan: Isfiansyah
Editor: Arman Hairiadi