Dipasung Tanpa Sehelai Pakaian

DIPASUNG. Pasien gangguan jiwa dipasung di ditengah hutan Desa Keluing Taja, Sokan, Melawi. WARGA FOR RAKYAT KALBAR

eQuator.co.id = Nanga Pinoh-RK. Dinas Sosial (Dinsos) dan RSUD Melawi menangani pasien gangguan jiwa asal Desa Keluing Taja, Sokan. Pria yang tak disebutkan namanya itu terpasung di hutan dengan kondisi menyedihkan. Bahkan tanpa mengenakan pakaian.

Kepala Dinsos Melawi, Ramdha Suhaimi mengungkapkan, pasien gangguan jiwa itu sebenarnya sudah pernah dirawat di rumah sakit jiwa Kota Singkawang. Namun saat kembali, obatnya habis dan keluarganya tak mampu.

“Sehingga gangguan jiwanya kambuh. Saya dapat informasi katanya pasien ini sering mengamuk, bahkan sampai membakar rumah keluarganya, sehingga terpaksa dipasung,” ungkap Ramdha ditemui di kantor Bupati, kemarin.

Pasien tersebut, ungkap Ramdha sudah hampir setahun ini hidup dalam pemasungan. Kini tak cuma kejiwaannya yang terganggu, tapi juga fisiknya. Selain lemah tak berdaya, pria ini sudah nyaris lumpuh. “Saat ini, sudah kita tangani langsung, termasuk untuk BPJS-nya kita langsung uruskan. Kita kerjasama dengan RSUD Melawi untuk membawanya ke Kota Singkawang,” katanya.

Kini, lanjut Ramdha, Dinsos berupaya mendata kasus gangguan jiwa lainnya di Kabupaten Melawi. Menurutnya, penderita gangguan jiwa yang dipasung jumlahnya masih cukup banyak di wilayah kerjanya. “Kita akan data ke lapangan dan evakuasi pasien. Apalagi pasien yang sampai dipasung. Karena target kita Melawi harus bebas pasung,” tegas Ramdha.

Penanganan pasien gangguan jiwa, Ramdha menegaskan, mesti didukung pihak keluarga. Terutama menerima mereka setelah kembali dari RSJ. Karena banyak kasus pasien yang sudah selesai menjalani pengobatan, malah tak diterima oleh keluarganya.

“Kita menekankan keluarganya, harus mendukung. Karena inilah bagian penting dalam proses penyembuhan pasien tersebut,” paparnya.

Saat dievakuasi dari Sokan, kondisinya pasien memang cukup menyedihkan. Tak cuma kedua kakinya yang terpasung di ruang terbuka, namun juga tangannya dirantai dan tak menggunakan sehelai pakaian. “Untuk membawanya ke rumah sakit jiwa di Singkawang, kita gunakan ambulance. Untuk biaya pengobatannya ditanggung langsung dari BPJS,” papar Ramdha. (ira)